Daftar Buku-Buku yang Dilarang Beredar Pemerintah Orde Baru dan Alasan di Baliknya

Buku Anak Semua Bangsa Karya Pramoedya Ananta Toer
Sumber :
  • Tangkapan Layar

Pelarangan ini tidak hanya berdampak pada para penulis, tetapi juga pada masyarakat luas. Banyak pembaca kehilangan akses ke karya-karya kritis yang berisi pemikiran alternatif dan refleksi sejarah. Kebijakan sensor dan pelarangan buku ini menjadi penghalang dalam membangun budaya literasi dan kebebasan berpikir di Indonesia. Hingga hari ini, pelarangan tersebut dikenang sebagai salah satu bentuk represi yang paling kuat terhadap kebebasan berekspresi di tanah air.

Kisah Kelam Sastra Indonesia: Mengapa Tetralogi Pulau Buru Karya Pramoedya Dilarang Era Orde Baru

Meski Orde Baru telah berakhir, dampaknya masih terasa dalam bentuk stigma dan ketakutan terhadap literatur yang mengangkat isu-isu kritis. Banyak di antara buku-buku yang dilarang di masa itu kini mulai diterbitkan kembali sebagai upaya untuk memulihkan literasi sejarah dan kebebasan intelektual masyarakat.

Upaya Pemulihan dan Literasi Sejarah

Review Buku "Anak Semua Bangsa" Karya Pramoedya Ananta Toer

Saat ini, beberapa penerbit berusaha untuk menerbitkan ulang buku-buku yang dulu dilarang, dengan tujuan memperkenalkan kembali sejarah yang sempat terhapus. Generasi muda diharapkan bisa belajar dari sejarah kelam Orde Baru dan menghargai kebebasan intelektual serta hak berekspresi. Program pemerintah yang mendorong literasi sejarah melalui perpustakaan nasional dan arsip nasional juga turut berperan dalam melindungi warisan intelektual ini.