Di Balik Data Surplus: Inilah Fakta Mengejutkan Impor Beras Indonesia

Mekanisasi Pertanian Tanaman Padi
Sumber :
  • Viva.co.id

Tidak semua beras yang dihasilkan dalam negeri memenuhi standar kualitas yang diinginkan oleh konsumen. Di pasar Indonesia, terdapat beragam jenis beras dengan kualitas yang berbeda-beda, mulai dari beras premium hingga beras kualitas rendah. Ketika kualitas beras lokal tidak memenuhi kebutuhan industri atau preferensi konsumen tertentu, pemerintah mengambil langkah impor untuk memenuhi permintaan tersebut.

Brigade Swasembada Pangan: Petani Milenial yang Turut Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Contohnya, beras yang diimpor biasanya memiliki kualitas premium yang memenuhi standar untuk restoran atau kebutuhan tertentu di sektor industri. Inilah yang membuat Indonesia tetap mengimpor beras, meskipun secara keseluruhan memiliki produksi dalam negeri yang mencukupi.

Dampak dari Ketergantungan Impor Beras

INFO LOKER: Ada Puluhan Ribu Lowongan Kerja di Naker Fest, Semarang, Hingga Hari Minggu, 1 Desember 2024

1. Harga Beras yang Tidak Stabil

Ketergantungan pada impor beras sering kali menyebabkan ketidakstabilan harga beras di tingkat konsumen. Ketika pasokan beras lokal terganggu dan impor menjadi satu-satunya solusi, harga beras di pasar domestik cenderung naik. Kenaikan harga ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah yang menjadikan beras sebagai makanan pokok utama.

Mengapa Denmark, Berhasil Mewujudkan Ketahanan Pangan? Pelajaran Penting untuk Indonesia

Di sisi lain, impor beras juga bisa memicu harga anjlok di saat panen raya, karena pasokan beras yang berlebih di pasar menyebabkan harga beras lokal menurun. Dampaknya, petani sering kali merugi dan kehilangan insentif untuk meningkatkan produksi di musim berikutnya.

2. Mengancam Kesejahteraan Petani

Halaman Selanjutnya
img_title