PT SDhI: Peresmian Bandara Dhoho melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
- IG/bandara.dhoho
Kediri, WISATA – PT Surya Dhoho Investama (SDhI) adalah anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk yang ditunjuk sebagai Badan Usaha Pelaksana oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk mengelola Bandara Dhoho di Kediri. PT SDhI mengumumkan peresmian Bandara Dhoho, akan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Presiden Direktur SDhI, Istata T. Siddharta mengatakan, bandara ini adalah kontribusi nyata bagi pembangunan dan kemajuan ekonomi Indonesia. Sekaligus membuka akses yang lebih luas ke daerah-daerah di Jawa Timur bagian selatan.
"SDhI mempersembahkan Bandara Dhoho ini sebagai “A Gift to the Nation”, jadi membuka akses lebih luas. Utamanya di wilayah selingkar Wilis seperti Kabupaten Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, dan Madiun," kata Istata dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/10/2024).
SDhI juga menjalin kerjasama operasi (KSO) dengan PT Angkasa Pura Indonesia sebagai operator Bandara yang sudah berpengalaman. Kerja sama ini guna memberikan standar pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Sejak soft launching pada 5 April 2024, Bandara Dhoho telah melayani lebih dari 20.000 penumpang dan 175 pergerakan pesawat. Grand Opening menandai babak baru bagi bandara ini sebagai gerbang utama transportasi udara di wilayah selatan Provinsi Jawa Timur.
Bersamaan itu pula, dengan peresmian atau ground breaking dimulainya konstruksi jalan tol akses yang akan menghubungkan Bandara Dhoho (DHX) dengan Kota Kediri. Diharapkan dengan adanya tol akses ini, jalur menuju Bandara akan semakin mudah bagi masyarakat.
Bandara Dhoho memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, sehingga mampu menampung pesawat jet wide-body. Karenanya Bandara Dhoho diharapkan tidak hanya melayani penerbangan domestik tapi juga melayani penerbangan internasional.
Pada tahap awal, terminal penumpang dirancang untuk menampung hingga 1,5 juta penumpang per tahun. Kemudian, bertahap dikembangkan hingga 10 juta penumpang per tahun.
"Saat ini juga sedang disiapkan penambahan rute penerbangan Ibadah Umroh dari Kediri langsung ke Tanah Suci. Bandara Dhoho tidak hanya menjadi simbol kemajuan infrastruktur transportasi, tetapi juga diharapkan dapat membawa dampak signifikan bagi ekonomi dan sosial regional, mendorong pertumbuhan di Kediri dan daerah sekitarnya, termasuk Nganjuk, Madiun, Ponorogo, Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar," kata Istata.
Bandara Dhoho diharapkan dapat membuka peluang bisnis baru dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja di berbagai sektor seperti transportasi, pariwisata, dan perhotelan. Sekaligus mendukung sektor lain seperti pertanian, peternakan, dan perkebunan.
Sumber: rri.co.id