Lawan Regulasi Deforestasi Uni Eropa: Indonesia Desak Aksi Bersama Hadapi Kebijakan Diskriminatif

Pertemuan Tingkat Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN ke-24
Sumber :
  • Kemenko perekonomian

Langkah-langkah ini dipandang penting untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi ASEAN dan perlindungan lingkungan hidup.

Masa Depan Baterai EV: Mengapa Nikel dan Lithium Jadi Emas Baru Industri Otomotif?

Respon Proaktif ASEAN Terhadap Kebijakan Global

Menko Airlangga menekankan pentingnya bagi ASEAN untuk merespon kebijakan keberlanjutan global dengan sikap yang kompak dan terukur. “Kami berharap ASEAN bisa menjadi lebih proaktif dalam merespon kebijakan dunia yang diskriminatif, seperti EUDR, yang dapat berdampak buruk pada masyarakat dan ekonomi kita,” ungkapnya.

Nikel dan Kobalt: Logam Kunci yang Menggerakkan Revolusi Mobil Listrik

Selain itu, Menko Airlangga juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan kemampuan negara-negara ASEAN dalam menghadapi tantangan keberlanjutan global. “Kita harus memastikan bahwa kita memiliki sumber daya dan kemampuan untuk mengimplementasikan kebijakan keberlanjutan ini dengan cara yang pragmatis,” tambahnya.

Memperkuat Dialog dengan Mitra Internasional

Membangun Ekosistem AI yang Berkelanjutan untuk Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

ASEAN juga didorong untuk memperkuat posisinya dalam dialog dengan mitra-mitra internasional. Melalui keterlibatan aktif dalam forum-forum global, ASEAN dapat memberikan masukan strategis dalam merumuskan kebijakan yang lebih adil dan inklusif.

Pertemuan AECC ke-24 ini dihadiri oleh 8 Menteri dari negara-negara ASEAN, serta perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, dan pejabat tinggi lainnya dari negara-negara anggota. Timor-Leste, sebagai anggota baru ASEAN, juga turut hadir dalam pertemuan ini.