INFO HAJI: Tragedi Armuzna di Haji 2023, Kesaksisan Seorang Jemaah (Bagian 5 - Mina)
- Maman Abdurahman
Sambil menjinjing tas dan menggendong tas gemblok saya melipir dan akhirnya masuk ke dalam tenda kosong yang jemaahnya sudah pergi. Akhirnya jemaah lain ikut masuk. Antrean masih panjang, sinar matahari semakin menggigit.
Beberapa saat kami bersembunyi dari kejaran matahari di tenda kosong. Sesekali menyemprotkan air ke muka. Akhirnya kami keluar tenda kosong merangsek ke dekat bus. Masih antre dalam cengkeraman sinar matahari. Saya tidak berani membayangkan bagaimana rasanya para lansia. Mengantre dan ikut berebut bus.
Saya hanya bisa geleng-geleng kepala. Saya hanya bisa membayangkan jika saja menaiki bus diatur sedemikian rupa, bisa jadi tidak perlu berebut dan berdesak-desakan. Waktu itu situasinya persis seperti berebut bus ketika pulang mudik lebaran sekitar tahun 90-an.
Akhirnya kami berhasil menaiki bus menuju hotel, penginapan. Kami akan segera menuntaskan ibadah haji kami dengan melakukan Tawaf Ifadah, Sa'i dan Tawaf Wada, Thawaf perpisahan. Setelah itu kami akan segera menuju Jedah dan bertolak ke tanah air, di Bandara Jedah yang penuh drama. (Habis)
Maman Abdurahman
Jemaah Haji Kloter JKG 06, R-08