INFO HAJI: Tragedi Armuzna di Haji 2023, Kesaksisan Seorang Jemaah (Bagian 5 - Mina)
- Maman Abdurahman
Sejumlah jemaah haji yang lain memilih menggelar tikar untuk tidur di pinggiran tenda. Ada juga jemaah yang tidur dekat area toilet. Karena di situlah area yang memungkinkan untuk sekedar meluruskan badan.
Di perkemahan ini, ada sejumlah fasilitas seperti toilet, dispenser air panas untuk menyeduh mi atau kopi. Tapi sebagian jemaah yang suka ngopi, air di dispenser tidak terlalu panas. Untungnya ada kran air yang sangat panas yang cocok untuk menyeduh kopi. Lokasi kran ini di dekat dapur.
Toilet di perkemahan di Mina seperti juga di Arafah dan Muzdalifah, perlu mengantre dua, tiga orang. Bagi jemaah perempuan lebih panjang lagi antreannya. Beberapa WC mampet. Sementara tempat buang air kecil masih terbuka sehingga orang yang melewati area toilet itu bisa melihat dengan jelas orang yang sedang buang air kecil.
Selama di Mina, selain mabit, kami melempar jumrah. Yaitu tanggal 10 Zulhijah, kami melempar jumrah Aqabah. Tanggal 11 Zulhijah kami melempar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah. Kemudian tanggal 12 kami melempar jumrah lagi yaitu Ula, Wustha dan Aqabah.
Untuk melempar jumrah, saya dan jemaah haji lainnya harus berjalan kaki dari area perkemahan ke area jamarat yang jauhnya sekitar 3-4 km sekali jalan.