Nezar Patria Dorong Pengembangan AI untuk Ekonomi Digital Indonesia yang Berkelanjutan
- Komimfo.go.id
Jakarta, WISATA – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, dalam pembukaan workshop “AI Ecosystem Development” pada Selasa (24/09/2024) menegaskan pentingnya peran kecerdasan artifisial (AI) dalam pembangunan ekonomi digital Indonesia. Nezar menyebut bahwa teknologi AI, dengan segala potensinya, mampu menjadi pilar utama dalam mewujudkan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kita harus memanfaatkan momentum perkembangan AI yang begitu cepat ini untuk menciptakan dampak positif jangka panjang. Ekosistem AI yang berkelanjutan tidak hanya akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, tapi juga menciptakan peluang kerja baru,” jelas Nezar.
Transformasi AI dalam Ekonomi Digital ASEAN
Dalam paparannya, Nezar Patria mengungkapkan bahwa teknologi AI diperkirakan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi digital di ASEAN, khususnya Indonesia. Berdasarkan proyeksi, AI akan menyumbang sekitar USD366 miliar terhadap ekonomi digital kawasan ASEAN pada tahun 2030. Hal ini menjadi salah satu pendorong utama bagi pemerintah Indonesia untuk terus mendorong pengembangan ekosistem AI yang inklusif.
“AI tidak hanya soal teknologi, tapi juga soal bagaimana teknologi ini bisa memberikan nilai tambah dalam ekonomi. Kita harus memastikan bahwa adopsi AI mampu mendorong penciptaan lapangan kerja dan mendukung perkembangan ekonomi digital yang inklusif,” ungkapnya.
Tantangan dan Peluang AI di Indonesia
Meskipun memiliki potensi besar, Nezar juga mengakui adanya tantangan dalam mengadopsi teknologi AI di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa AI diadopsi dengan cara yang bertanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengeluarkan panduan etik untuk pengembang AI guna memastikan bahwa AI digunakan dengan benar dan bertanggung jawab.
“Kita sudah mulai mengatasi beberapa isu negatif terkait AI. Kami di Kominfo juga telah mengeluarkan panduan etik bagi para pengembang AI agar teknologi ini bisa digunakan untuk kebaikan dan kemajuan bersama,” tambahnya.
Kolaborasi untuk Masa Depan AI yang Berkelanjutan
Nezar juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem AI di Indonesia. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa adopsi AI berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak.
“Kita butuh kerjasama dari berbagai pihak. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga sektor swasta, akademisi, dan masyarakat. Semua harus ikut serta dalam membangun ekosistem AI yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Nezar.
Partisipasi Berbagai Pihak dalam Workshop AI Ecosystem Development
Workshop “AI Ecosystem Development” ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan yang memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi dan digital di Indonesia. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Hokky Situngkir, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Sarwoto Atmosutarno, dan Presiden KORIKA Hammam Riza turut hadir dalam acara tersebut.
Selain itu, para pemimpin industri teknologi juga hadir untuk memberikan dukungannya, seperti Senior Director & Country Manager Qualcomm International Shannedy Ong, dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir.
Dengan dukungan dari berbagai sektor, Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria optimis bahwa AI akan menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi digital Indonesia yang berkelanjutan. Pengembangan ekosistem AI yang inklusif diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tapi juga menciptakan peluang baru bagi masyarakat.
Indonesia, melalui adopsi AI yang bertanggung jawab, berpeluang besar untuk menjadi salah satu pemimpin dalam ekonomi digital di kawasan ASEAN. Nezar pun berharap agar seluruh pemangku kepentingan terus berkolaborasi dalam mencapai tujuan tersebut.