Sumatera Dorong Pertumbuhan Ekonomi Hijau: Pilar Utama Menuju Pembangunan Berkelanjutan 2024
- Kemenko perekonomian
Jakarta, WISATA - Pulau Sumatera kini berada di garis depan dalam upaya Indonesia menuju pembangunan ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai 4,5% pada tahun 2024, Sumatera tidak hanya menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, tetapi juga menjadi salah satu wilayah dengan komitmen terkuat terhadap pertumbuhan yang berbasis pada konservasi lingkungan dan penggunaan energi terbarukan.
Dalam forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Chief Minister and Governors’ Forum (CMGF) ke-21 yang diadakan di Johor, Malaysia, Elen Setiadi, Penjabat Gubernur Provinsi Sumatera Selatan sekaligus Ketua Delegasi Indonesia, menekankan bahwa Sumatera memiliki potensi besar dalam hal pengembangan ekonomi berkelanjutan. “Pemerintah daerah di Sumatera berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hijau melalui pengembangan energi terbarukan, pertanian yang berkelanjutan, dan konservasi lingkungan,” ujarnya.
Langkah-langkah konkret menuju pertumbuhan hijau di Sumatera juga mencakup upaya pemberdayaan generasi muda dan penguatan teknologi digital. Pemerintah daerah terus berupaya untuk melibatkan generasi muda dalam pengembangan ekonomi digital, yang menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di era ini. Dengan semakin luasnya akses broadband di berbagai daerah pedesaan, Sumatera bertekad untuk menciptakan inovasi digital yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan internasional.
Di sisi lain, sektor pertanian yang berkelanjutan juga menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di Sumatera. Pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat ketahanan pangan dan menjaga kelestarian lingkungan. Penggunaan teknologi modern dalam praktik pertanian juga terus ditingkatkan untuk memaksimalkan hasil panen sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Peluang kerja sama dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan Industri di Sumatera juga semakin menarik minat investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Sumatera menawarkan peluang besar untuk pengolahan sumber daya alam unggulan dan pengembangan destinasi pariwisata yang ramah lingkungan. Sebagai salah satu wilayah dengan potensi pariwisata yang tinggi, Sumatera tengah berfokus pada pengembangan infrastruktur konektivitas yang dapat mempermudah akses wisatawan lokal dan internasional.
Dalam pertemuan IMT-GT, Elen Setiadi juga menegaskan pentingnya optimalisasi implementasi IMT-GT Visit Year 2023-2025 sebagai langkah strategis untuk mempromosikan pariwisata di wilayah tersebut. Program ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan membuka lebih banyak peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
Tidak hanya itu, peran Sumatera dalam mewujudkan diversifikasi ekonomi nasional juga sangat penting. Dengan keberagaman sektor yang dimiliki, Sumatera berhasil memanfaatkan potensi alam dan sumber daya manusia untuk mengurangi ketergantungan pada satu sektor ekonomi saja. Hal ini tercermin dari meningkatnya kontribusi sektor manufaktur dan jasa yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian regional.
Sumatera juga telah mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Pertemuan Dewan Walikota Kota Hijau IMT-GT ke-8 yang akan diselenggarakan di Pekanbaru, Riau. Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat kerja sama di bidang pembangunan kota hijau yang berkelanjutan, sejalan dengan Visi IMT-GT 2036.
Dengan semua inisiatif yang dilakukan, Sumatera menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan hanya menjadi retorika, tetapi sebuah komitmen nyata yang diterapkan dalam setiap aspek perekonomian. Sumatera siap menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi hijau Indonesia, membawa negara ini menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.