INFO HAJI: Tragedi Armuzna di Haji 2023, Kesaksian Seorang Jemaah (Bagian 4 - Muzdalifah)

Jemaah Haji Mabit di Muzdalifah
Sumber :
  • Maman Abdurahman

Akhirnya kami berkemas dan menuju bus pengangkutan dari pintu tempat kami masuk semalam. Saat itu jalan ke arah pintu tersebut sudah padat dan berdesakan. Sementara sinar matahari sudah mulai menggigit. Dengan kedua tangan menjinjing tas dan satu lagi tas gemblok yang menggelayut di punggung, saya terus merangsek keluar. 

INFO HAJI 2024: Jumat Ini, 6 Kloter Pertama Menuju Madinah untuk Kembali ke Tanah Air, Sabtu Esok

Sempat ada jemaah perempuan yang tidak tahan menahan amarahnya. Dia marah-marah karena merasa didorong oleh jemaah laki-laki. Kondisi sudah mulai panas. Keringat sudah bercucuran. Sementara bus yang kami harapkan dating, belum juga terlihat spionnya. Jemaah yang lain mengingatkan bahwa kita masih dalam keadaan ihram, tolong jaga emosi. Semua ingin cepat naik bus, sampai ke Mina dan beristirahat.

 

INFO HAJI 2024: Puji Kinerja Petugas, Menag: Tetap Fokus, Urusan Politik, Saya yang Tanggung

Jemaah Haji Mabit di Muzdalifah

Photo :
  • Maman Abdurahman

Sejumlah jemaah, kebanyakan Kloter 6,  berhasil keluar dari area Muzdalifah. Kami berada di pinggir jalan, bersiap menaiki bus ke arah Mina. Tapi bus 43 yang kami tunggu, tidak kunjung datang. Kalau pun ada bus dating, kondisinya sudah penuh sehingga tidak berhenti di tempat kami menunggu.  Jemaah semakin luber ke jalan, karena terdorong oleh jemaah yang keluar. Petugas transportasi marah-marah menghalau jemaah agar tidak sampai masuk ke jalan. Alasannya, bus tidak mau berhenti kalau jemaah masuk jalan.  Diperkirakan dua jam lebih, kami tertahan menunggu bus.

INFO HAJI 2024: Armuzna Usai, Bus Shalawat Kembali Beroperasi Layani Jemaah Haji, 183 Jemaah Wafat

Setelah menunggu lama, para petugas dari Masyariq mencoba memberhentikan bus yang ke arah Mina meskipun bukan bus 43, maktab kami. Sempat terjadi ketegangan antara petugas dengan para sopir itu. Di Muzdalifah, terihat masih banyak jemaah haji yang belum terangkut ke Mina. Sementara matahari semakin tinggi dan semakin terasa gigitannya. Keringat pun semakin deras mengucur. Diperkirakan sekitar jam 7.30 waktu itu. Suasana saat itu terlihat kacau. 

Akhirnya ada bus yang berhasil dihalau petugas dan diminta untuk mengantar jemaah ke maktab 43. Kami pun berebut masuk bus tersebut. Saya berhasil masuk bus, sementara istri saya dan sejumlah jemaah rombongan kami tidak. Kami terpisah. 

Halaman Selanjutnya
img_title