Apakah Data Anda Di Cloud Benar-Benar Aman? Ini Rahasia yang Tidak Banyak Diketahui

Ilustrasi Data Center dan Cloud
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Di era digital yang serba cepat ini, penyimpanan data di cloud telah menjadi pilihan utama bagi banyak perusahaan dan individu. Cloud menawarkan kemudahan akses, fleksibilitas, dan efisiensi biaya yang sulit ditandingi oleh penyimpanan fisik. Namun, di balik semua keuntungan ini, ada sebuah pertanyaan besar yang harus dijawab: Apakah data Anda di cloud benar-benar aman?

Mendorong Kedaulatan Data Indonesia melalui Pengembangan Pusat Data yang Strategis

Keamanan data di cloud sering kali diasumsikan sebagai tanggung jawab penuh penyedia layanan. Namun, realitasnya tidak sesederhana itu. Sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga riset keamanan menunjukkan bahwa lebih dari separuh perusahaan yang menggunakan layanan cloud telah mengalami pelanggaran keamanan dalam 12 bulan terakhir. Fakta ini menimbulkan kekhawatiran yang serius tentang seberapa aman sebenarnya data di cloud.

Salah satu penyebab utama dari pelanggaran keamanan ini adalah kesalahan konfigurasi pada pengaturan keamanan cloud. Kesalahan seperti pengaturan akses yang terlalu longgar, tidak mengaktifkan enkripsi, atau kelalaian dalam memantau aktivitas mencurigakan bisa memberikan celah bagi peretas untuk mengakses data yang disimpan di cloud. Ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi cloud semakin canggih, faktor manusia masih menjadi titik lemah yang dapat dieksploitasi.

Pemerintah Harus Bertindak Tegas: Perlindungan Investor dalam Kasus Indodax

Selain itu, ancaman lain yang sering kali tidak disadari oleh pengguna cloud adalah fenomena "Cloud Shadow IT". Ini merujuk pada penggunaan layanan cloud oleh karyawan tanpa sepengetahuan atau persetujuan dari departemen TI perusahaan. Karyawan sering kali menggunakan layanan cloud gratis atau berbiaya rendah untuk menyimpan atau berbagi data tanpa menyadari risiko keamanan yang mengikutinya. Data yang disimpan dalam layanan cloud ini tidak terpantau dan tidak dilindungi oleh kebijakan keamanan perusahaan, membuatnya sangat rentan terhadap kebocoran dan penyalahgunaan.

Rahasia lainnya yang jarang diketahui oleh publik adalah kemungkinan akses oleh pihak ketiga terhadap data yang disimpan di cloud. Beberapa penyedia layanan cloud memiliki ketentuan yang memungkinkan mereka untuk mengakses data pengguna untuk keperluan tertentu, seperti analisis data atau pemenuhan permintaan hukum. Meskipun perusahaan tersebut berjanji untuk menjaga kerahasiaan data, kenyataan bahwa pihak lain memiliki akses terhadap data tetap menjadi ancaman serius terhadap privasi.

Waspada! Kesalahan Umum yang Membuat Data di Cloud Mudah Dihack

Dalam beberapa kasus, akses pihak ketiga ini bisa berarti data Anda dapat diakses oleh pemerintah atau badan hukum tanpa persetujuan eksplisit dari Anda. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna untuk memahami kebijakan privasi dan ketentuan penggunaan dari penyedia layanan cloud yang mereka pilih. Memilih penyedia layanan yang menawarkan enkripsi kuat dan kebijakan privasi yang transparan dapat membantu melindungi data Anda dari akses yang tidak sah.

Tidak hanya itu, keamanan fisik dari data center tempat data cloud disimpan juga menjadi faktor penting yang sering kali dilupakan. Meskipun data berada di "awan", sebenarnya data tersebut disimpan di data center fisik yang tersebar di berbagai lokasi. Keamanan fisik dari data center ini sangat penting untuk memastikan bahwa data tidak hanya aman dari serangan siber, tetapi juga dari ancaman fisik seperti bencana alam, kebakaran, atau bahkan pencurian.

Halaman Selanjutnya
img_title