BANTEN: Fenomena Ikan ke Darat, Balawista Lebak Minta Warga Pesisir Waspada

Nelayan di Perairan Selatan Banten Kebanjiran Tangkapan Ikan
Sumber :
  • banten.antaranews.com

Banten, WISATA – Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Lebak, Banten meminta masyarakat pesisir pantai Selatan agar waspada terhadap fenomena ikan yang naik ke daratan.

Balawista beralasan karena fenomena itu merupakan salah satu tanda potensi bencana alam.
 
"Kami berharap para petugas siaga bencana tetap selalu monitor situasi untuk menjaga ketenangan masyarakat," kata Ketua Balawista Kabupaten Lebak, Erwin Komarasukma Sabtu (21/8/2024).
 
Fenomena berbagai jenis ikan laut yang naik ke darat di Pantai Pulomanuk, Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak terjadi pada Sabtu dini hari.
 
Kemungkinan, kata dia, ikan itu menghadapi perbedaan kandungan oksigen dan suhu air di dasar laut dan di permukaan laut.
 
Kejadian ribuan ikan terdampar ke darat menjadi perhatian warga setempat dan disebutnya "rezeki nomplok".
 
"Warga pesisir itu terpaksa mengambil ikan yang terdampar ke darat untuk dikonsumsi makan," katanya.

Ia mengingatkan masyarakat pesisir pantai Selatan Kabupaten Lebak, agar tetap waspada menghadapi fenomena alam itu.
 
Penyebab ikan ke darat itu, katanya, karena adanya pergeseran lempeng di dasar lautan yang menimbulkan getaran dan perubahan arus.
 
Apalagi, pantai Selatan Kabupaten Lebak yang berhadapan dengan perairan Samudera Hindia, terdapat potensi gempa megathrust yang bisa memicu tsunami.

Sebab, di perairan itu ada patahan atau sesar di perairan Samudera Hindia dengan lempeng Indo-Australia dan di bagian Selatan juga terdapat lempeng Eurasia di bagian Utara dan lempeng Pasifik di bagian Timur.
 
Dengan demikian, masyarakat diimbau waspada dan tetap tenang serta tidak panik.
 
"Peringatan kewaspadaan itu tentu dapat mengurangi risiko kebencanaan," katanya.
 
Ia menyebutkan, peristiwa ikan naik ke darat, bukan hanya di Selatan Kabupaten Lebak, tetapi juga terjadi di beberapa wilayah pantai dari Pulau Sumatra hingga Jawa, baik pantai Selatan maupun Utara.
 
"Saya kira hal itu merupakan fenomena alam akibat dari beberapa faktor di antaranya adanya perubahan pola arus laut," katanya.

(Sumber: Antara)

Setelah Perayaan Kawalu, Wisatawan boleh Kunjungi Badui Dalam dengan Patuhi Aturan