Begini Pengakuan World Bank terhadap Stabilitas Ekonomi Indonesia

World Bank Apresiasi Kinerja Perekonomian Nasional
Sumber :
  • Kemenko perekonomian

Terkait upaya Indonesia untuk menjadi negara maju, beberapa prioritas yang telah dilakukan oleh Pemerintah seperti pembangunan infrastruktur untuk mendorong konektivitas dan program hilirisasi sangat diapresiasi oleh World Bank. Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa ketahanan pangan dan energi bersih menjadi sangat penting karena Indonesia memiliki program terkait energi bersih, seperti hidrosolar geotermal. Pengembangan infrastruktur transmisi listrik menjadi hal penting untuk mencapai tujuan ini.

Penting! Pemerintah Melakukan Hal Berikut Ini agar Kelas Menengah Tidak Semakin Terpuruk

Presiden Joko Widodo juga menekankan bahwa transisi energi perlu memperhatikan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Oleh karena itu, sumber energi yang beragam dengan transmisi yang terkoneksi antar pulau diharapkan dapat membuat harga energi lebih terjangkau bagi masyarakat. Subsidi yang diberikan oleh Pemerintah di masa depan akan lebih ditujukan kepada mereka yang berhak.

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Dukungan untuk UMKM

Ketimpangan Ekonomi Meningkat: Kelas Menengah dan Potensi Ketidakstabilan Politik di Pilkada 2024

Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo menyampaikan prioritas yang dilakukan Pemerintah terkait pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program retraining, reskilling, dan upskilling yang menyesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan di masa depan. Selain itu, sebanyak 64 ribu UMKM telah memiliki akses terhadap green credit scheme melalui mekanisme Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Program Keberlanjutan dan Penghijauan

Membangun Ekosistem AI yang Berkelanjutan untuk Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

World Bank mencatat beberapa program yang mendukung infrastruktur listrik seperti praktek terbaik yang dilakukan oleh India dalam mencari sumber pembiayaan sejenis PLN, yang juga didukung oleh World Bank. Presiden Joko Widodo mendorong kebijakan penanganan keberlanjutan termasuk pengembangan nursery di berbagai lokasi yang menghasilkan bibit tanaman dalam skala besar, seperti di IKN yang mencapai 15 juta bibit dan di Bali sekitar 6 juta bibit per tahun.

Menko Airlangga menutup pernyataannya dengan mengatakan bahwa program-program yang dilakukan oleh Indonesia berskala besar dan masif, dan diharapkan bisa menjadi percontohan bagi negara-negara lain.

Halaman Selanjutnya
img_title