Dokter Tiongkok Berhasil Operasi Kanker Paru-Paru Jarak Jauh dengan Teknologi 5G Pertama di Dunia
- Instagram:Chinaembasy
Jakarta, WISATA - Pada hari Sabtu, 13 Juli, para dokter di Tiongkok berhasil melakukan operasi kanker paru-paru jarak jauh pertama di dunia dengan bantuan robot Made in China 5G. Operasi ini dilakukan dari Shanghai di Tiongkok timur untuk mengangkat tumor seorang pasien yang berada di Tiongkok barat laut, lebih dari 5.000 kilometer jauhnya. Keberhasilan operasi ini merupakan tonggak penting dalam teknologi bedah jarak jauh atau Remote Surgery di negara tersebut.
Keberhasilan ini tidak hanya menandai langkah maju dalam teknologi medis, tetapi juga menunjukkan potensi besar dari teknologi 5G dalam bidang kesehatan. Jaringan 5G memungkinkan transfer data yang cepat dan stabil, yang sangat krusial dalam operasi jarak jauh yang memerlukan akurasi tinggi dan respon waktu nyata. Dalam operasi ini, dokter di Shanghai menggunakan sistem robotik canggih yang dikendalikan melalui jaringan 5G untuk melakukan operasi dengan presisi tinggi.
Teknologi 5G dalam Dunia Medis
Teknologi 5G menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan teknologi sebelumnya, terutama dalam hal kecepatan dan latensi rendah. Dengan latensi yang sangat rendah, hampir tidak ada jeda waktu antara perintah yang diberikan oleh dokter dan gerakan yang dilakukan oleh robot. Ini memungkinkan dokter untuk melakukan operasi dari jarak jauh seolah-olah mereka berada di ruang operasi yang sama dengan pasien.
Keberhasilan operasi ini membuka pintu bagi berbagai aplikasi baru dalam dunia medis. Teknologi 5G bisa digunakan untuk telemedicine, di mana pasien di daerah terpencil bisa mendapatkan konsultasi dan perawatan dari dokter spesialis yang berada di kota besar. Selain itu, operasi jarak jauh bisa menjadi solusi bagi daerah yang kekurangan dokter bedah spesialis, memungkinkan pasien untuk mendapatkan perawatan terbaik tanpa harus melakukan perjalanan jauh.
Statistik dan Fakta Terbaru
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Tiongkok, jumlah kasus kanker paru-paru di negara tersebut terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2023, tercatat lebih dari 800.000 kasus baru kanker paru-paru. Dengan jumlah pasien yang terus meningkat, teknologi seperti operasi jarak jauh bisa menjadi solusi untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas perawatan kesehatan.
