Langkah Maju Microsoft dan Mitra Teknologi, Menentang Serangan Siber dari Perusahaan Keamanan
- Microsoft
Jakarta, WISATA – Microsoft telah menegaskan kembali komitmennya untuk memerangi perusahaan keamanan siber yang beroperasi secara ilegal, yang mengembangkan dan menjual kemampuan cyber ofensif yang mengancam keamanan global. Dengan meningkatnya ancaman dari aktor-aktor ini, lebih banyak tindakan perlu diambil untuk melindungi keamanan dan privasi pengguna.
Peran Amicus Brief dalam Melawan Ancaman Cyber
Microsoft, bersama Google, LinkedIn, GitHub, TrendMicro, dan Big Cloud Consultants, telah mengajukan amicus brief dalam kasus hukum yang diajukan oleh Knight First Amendment Institute di Columbia University melawan NSO Group. NSO Group, sebuah perusahaan keamanan siber yang beroperasi secara ilegal, telah mengeksploitasi teknologi dari perusahaan-perusahaan ini untuk menyerang pengguna mereka. Microsoft dan mitranya percaya bahwa korban dari serangan ini, meskipun berada di luar Amerika Serikat, berhak mendapatkan perlindungan hukum.
Ancaman Signifikan Spyware Komersial
Spyware komersial, seperti Pegasus yang dikembangkan oleh NSO Group, adalah ancaman serius bagi keamanan nasional. Spyware ini memungkinkan akses tidak sah ke informasi sensitif, data lokasi, dan komunikasi individu serta organisasi di seluruh dunia. Gangguan semacam itu dapat membahayakan hubungan diplomatik, operasi militer, hak asasi manusia, dan demokrasi.
Perlindungan Infrastruktur Teknologi Amerika
Pemerintah AS memiliki kepentingan besar dalam melindungi perusahaan teknologi Amerika dari eksploitasi oleh perusahaan keamanan siber yang beroperasi secara ilegal. Dengan mengizinkan akses dan perusakan perangkat dan platform tanpa otorisasi, perusahaan-perusahaan ini membahayakan stabilitas, keamanan, dan kepercayaan pada layanan yang disediakan oleh perusahaan teknologi.
Komitmen Jangka Panjang Microsoft
Selama bertahun-tahun, Microsoft telah bekerja dengan mitra di pemerintahan, industri, dan masyarakat sipil untuk mengadvokasi pembatasan penggunaan negara atas perusahaan keamanan siber yang beroperasi secara ilegal. Bersama dengan mitra dalam Cybersecurity Tech Accord, Microsoft telah menetapkan prinsip-prinsip industri untuk membatasi pasar dan operasi siber ofensif.
Microsoft Threat Intelligence terus melacak aktivitas perusahaan keamanan siber yang beroperasi secara ilegal, memberikan perlindungan terhadap teknik mereka, dan memberi tahu pelanggan tentang aktivitas yang diamati. Program AccountGuard Microsoft menyediakan deteksi dan pemberitahuan ancaman tingkat lanjut untuk membantu melindungi pengguna berisiko tinggi. Melalui Secure Future Initiative, Microsoft berkomitmen untuk memastikan keamanan produk dan layanan, mempromosikan ekosistem yang lebih aman, dan berkontribusi pada lingkungan digital yang lebih tangguh.
Upaya Kolektif untuk Menghadapi Ancaman Cyber
Menghentikan perusahaan keamanan siber yang beroperasi secara ilegal membutuhkan upaya kolektif. Amicus brief yang diajukan oleh Microsoft dan mitranya menyoroti dua poin utama:
1. Proliferasi spyware komersial oleh perusahaan keamanan siber yang beroperasi secara ilegal adalah ancaman signifikan bagi keamanan nasional. Spyware ini merusak privasi dan keamanan global dengan memberikan akses tidak sah ke informasi sensitif.
2. Pemerintah AS memiliki kepentingan besar dalam melindungi perusahaan teknologi Amerika dari eksploitasi oleh perusahaan keamanan siber yang beroperasi secara ilegal. Dengan memungkinkan akses dan perusakan perangkat tanpa otorisasi, perusahaan-perusahaan ini membahayakan stabilitas dan kepercayaan pada platform teknologi.
Mengadvokasi Perlindungan Hukum bagi Korban
Microsoft dan mitranya percaya bahwa korban serangan dari perusahaan keamanan siber yang beroperasi secara ilegal berhak mendapatkan perlindungan hukum. Dengan menyediakan jalan bagi korban untuk mengejar keadilan dan menetapkan konsekuensi hukum bagi perusahaan tersebut, diharapkan praktik ilegal ini dapat dikurangi. Entitas yang terlibat dalam pengembangan dan dukungan kemampuan cyber ofensif harus dimintai pertanggungjawaban di pengadilan AS.
Untuk menampilkan lebih banyak inovasi dalam teknologi dan keamanan cyber, Microsoft dan mitranya akan berpartisipasi dalam Indonesia Technology and Innovation 2024 (INTI 2024) di JI-EXPO pada 12-14 Agustus 2024. INTI adalah pameran teknologi dan inovasi terbesar di Indonesia, menampilkan solusi terbaru dalam teknologi dan keamanan cyber. Informasi lebih lanjut tersedia di https://inti.asia.