Perjalanan Sejarah Filsafat Stoikisme yang Berpengaruh Besar dalam Peradaban Manusia

Marcus Aurelius Kaisar Romawi dan Tokoh Stoikisme
Sumber :
  • thoughtco.com

Jakarta, WISATA - Stoikisme adalah salah satu aliran filsafat yang telah memberikan pengaruh besar dalam sejarah peradaban manusia, terutama dalam mengajarkan tentang ketenangan batin, pengendalian diri, dan kebijaksanaan dalam menghadapi hidup. Aliran filsafat ini dimulai oleh Zeno dari Citium pada abad ke-3 SM dan terus berkembang hingga masa Kekaisaran Romawi dengan tokoh-tokoh seperti Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius. Grafik yang terlihat dalam gambar di atas memberikan gambaran tentang rentang hidup dan kontribusi para filsuf Stoik utama dari masa ke masa.

Bebas dari Brain Rot: Belajar Hidup Tenang dengan Filosofi Stoik

Awal Mula Stoikisme: Zeno dari Citium dan Penerusnya

Stoikisme bermula dengan Zeno dari Citium (±334–262 SM) yang mendirikan sekolah filsafat di Stoa Poikile di Athena. Zeno mengajarkan bahwa kebajikan adalah satu-satunya kebaikan sejati dan bahwa kebahagiaan dapat dicapai dengan hidup selaras dengan alam.

Berlibur untuk Melawan Brain Rot: Pilihan Destinasi JOMO yang Menenangkan

Penerus Zeno, Cleanthes (±330–230 SM), melanjutkan ajarannya dan menekankan pentingnya kebajikan dan moralitas. Cleanthes terkenal dengan hymnenya kepada Zeus yang mencerminkan pandangannya tentang dewa sebagai logos, atau prinsip rasional yang mengatur alam semesta.

Chrysippus (±280–206 SM), murid Cleanthes, adalah salah satu tokoh paling penting dalam Stoikisme. Dia memperluas dan menyusun kembali ajaran Zeno dan Cleanthes sehingga menjadi sistem filsafat yang lebih terstruktur. Chrysippus menulis ratusan karya yang membahas logika, etika, dan fisika Stoik, meskipun sebagian besar karyanya tidak bertahan hingga saat ini.

Fenomena Brain Rot: Bagaimana Detoks Digital dan Stoicisme Dapat Menjadi Jawaban

Stoikisme di Abad Hellenistik: Dari Diogenes dari Babilonia hingga Panaetius

Diogenes dari Babilonia (±230–150 SM) dan Antipater dari Tarsus (±200–129 SM) adalah tokoh-tokoh penting yang melanjutkan pengembangan ajaran Stoikisme di abad Hellenistik. Diogenes dikenal karena kontribusinya dalam logika dan etika, sementara Antipater dikenal karena penekanannya pada pentingnya kebijaksanaan praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman Selanjutnya
img_title