Inilah Sejarah Serangan Hacker Terbesar di Dunia Beserta Nilai Kerugian

Hacker (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATASerangan siber merupakan ancaman serius yang dapat menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan, pemerintah, dan individu. Berikut adalah daftar dan kronologi serangan hacker terbesar di dunia serta nilai kerugian yang ditimbulkan.

Mungkinkah Data yang Sudah Diretas Kembali Normal Seperti Sebelumnya? Berikut Penjelasannya

1. Serangan WannaCry (2017)

Kronologi

Belajar dari Kasus PDN, Pentingnya Pendidikan dan Investasi Cybersecurity

Pada Mei 2017, serangan ransomware WannaCry melumpuhkan lebih dari 200.000 komputer di seluruh dunia. Serangan ini menyandera data pengguna dengan mengenkripsi file dan menuntut tebusan dalam bentuk Bitcoin untuk memulihkan akses. WannaCry menyebar dengan cepat melalui kerentanan pada sistem operasi Windows.

Nilai Kerugian

Mengejutkan, Hacker yang Retas PDN Berjanji untuk Memberikan Kunci Enkripsi Gratis pada Hari Rabu

Kerugian yang diakibatkan oleh serangan WannaCry diperkirakan mencapai $4 miliar. Banyak rumah sakit, perusahaan, dan organisasi pemerintahan mengalami gangguan operasional yang parah.

2. Serangan Equifax (2017)

Kronologi

Pada Juli 2017, Equifax, salah satu perusahaan pelaporan kredit terbesar di dunia, mengalami serangan siber yang mengakibatkan pencurian data pribadi sekitar 147 juta orang. Informasi yang dicuri termasuk nama, nomor Jaminan Sosial, tanggal lahir, alamat, dan beberapa nomor kartu kredit.

Nilai Kerugian

Kerugian yang diakibatkan oleh serangan Equifax diperkirakan mencapai $600 juta. Perusahaan harus menanggung biaya perbaikan sistem keamanan, kompensasi kepada korban, dan denda dari otoritas terkait.

3. Serangan Target (2013)

Kronologi

Pada akhir 2013, retailer besar AS, Target, menjadi korban serangan siber yang mengakibatkan pencurian data 40 juta kartu kredit dan debit pelanggan. Hacker menggunakan malware untuk mengakses sistem point-of-sale (POS) dan mencuri informasi kartu pembayaran.

Nilai Kerugian

Kerugian yang diakibatkan oleh serangan Target diperkirakan mencapai $162 juta. Selain itu, reputasi perusahaan juga mengalami penurunan drastis, mengakibatkan hilangnya kepercayaan konsumen.

4. Serangan Sony Pictures (2014)

Kronologi

Pada November 2014, Sony Pictures mengalami serangan siber besar-besaran yang menyebabkan pencurian data internal, email pribadi, dan informasi karyawan. Serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok hacker yang berafiliasi dengan Korea Utara sebagai tanggapan terhadap film "The Interview."

Nilai Kerugian

Kerugian yang diakibatkan oleh serangan Sony Pictures diperkirakan mencapai $100 juta. Selain biaya perbaikan sistem, perusahaan juga harus menanggung kerugian akibat pembatalan proyek dan penurunan nilai saham.

5. Serangan Marriott (2018)

Kronologi

Pada November 2018, Marriott International mengungkapkan bahwa mereka mengalami pelanggaran data yang mempengaruhi informasi pribadi sekitar 500 juta tamu. Data yang dicuri mencakup nama, alamat, nomor paspor, dan informasi kartu pembayaran.

Nilai Kerugian

Kerugian yang diakibatkan oleh serangan Marriott diperkirakan mencapai $500 juta. Biaya tersebut termasuk denda dari otoritas perlindungan data, kompensasi kepada korban, dan biaya perbaikan sistem keamanan.

6. Serangan SolarWinds (2020)

Kronologi

Pada Desember 2020, SolarWinds, penyedia perangkat lunak manajemen jaringan, mengalami serangan siber yang mempengaruhi ribuan pelanggan termasuk perusahaan besar dan lembaga pemerintahan di seluruh dunia. Hacker memasukkan malware ke dalam pembaruan perangkat lunak SolarWinds, yang kemudian diunduh oleh pengguna.

Nilai Kerugian

Kerugian yang diakibatkan oleh serangan SolarWinds diperkirakan mencapai $100 juta. Serangan ini juga menimbulkan dampak jangka panjang terhadap keamanan nasional dan infrastruktur kritis.

Serangan siber terus berkembang menjadi ancaman yang semakin kompleks dan merugikan. Daftar serangan terbesar di dunia menunjukkan betapa pentingnya meningkatkan keamanan siber untuk melindungi data dan infrastruktur. Perusahaan dan pemerintah harus berinvestasi dalam teknologi keamanan dan pelatihan untuk mencegah dan menanggapi serangan siber dengan efektif.

Untuk mendukung perkembangan ekonomi, teknologi, dan dunia digital, ajang Indonesia Internet Expo and Summit 2024 dalam Indonesia Teknologi and Innovation (INTI-2024) akan menjadi platform yang tepat untuk melihat inovasi terbaru dalam bidang teknologi dan internet. INTI adalah pameran dan konferensi terkait teknologi dan inovasi terbesar di Indonesia. Ikuti dan daftarkan diri Anda untuk mendapatkan informasi terbaru dan berpartisipasi dalam acara tersebut https://inti.asia/