Salat Iduladha Warga Bumi Permata Sudiang Berjalan Lancar
- Wisata Viva/Indah Novita Dewi
Makassar, WISATA – Salat Iduladha warga kompleks Bumi Permata Sudiang, Makassar, salah satunya difokuskan di lapangan sepak bola depan Masjid Baabussalam. Langit biru cerah dengan awan putih merata menghiasinya. Awan-awan kecil yang menghiasi langit ini membuat sinar matahari tidak terlalu panas terasa. Dengan hawa yang cukup sejuk, jamaah salah ied memenuhi lapangan.
Seperti biasa sebelum salat, MC mengumumkan beberapa pengumuman, dilanjutkan oleh panitia salat ied, termasuk menjelaskan tentang rencana pelaksanaan ibadah qurban. Sesaat sebelum pelaksanaan salat, dijelaskan pula tata cara salat ied dengan 7 takbir di rakaat pertama dan 5 takbir di rakaat kedua.
Pelaksanaan salat berjalan dengan lancar dan seusai salat, jamaah dengan khidmat mendengarkan khotbah.
Selain mengingatkan kembali kisah Nabi Ibrahim saat menerima perintah berkurban, khatib juga menjelaskan bahwa cinta kita kepada dunia hendaknya tidak mengalahkan cinta dan ketaatan kita kepada Allah. Pada hakikatnya, cinta dunia itu bukanlah cinta yang kekal. Cinta istri kepada suami atau sebaliknya, akan berhenti saat salah satunya masuk ke liang kubur. Yang lain tentu hanya akan menemani sampai di makam, dan setelah itu akan kembali ke rumah melanjutkan hidup, bahkan mungkin akan menikah lagi.
Apalagi cinta kepada jabatan dan harta, tidak akan selamanya. Jabatan bisa dicopot sewaktu-waktu dan harta tidak bisa dibawa mati. Bisa jadi hari ini hartamu, tapi besok sudah digondol maling. Jika Allah berkehendak, kita tidak memiliki kendali terhadap harta, jabatan, maupun pasangan.
Khatib juga menjelaskan mengenai hikmah ibadah haji. Haji bisa dipandang sebagai kongres internasional umat Islam. Berbagai keragaman warna kulit, bahasa, dan bangsa kita jumpai saat berhaji, namun pada saatnya mereka yang berbeda itu akan beribadah dengan bahasa yang sama dan menyembah Allah yang sama.