Mengenal Tradisi Maccera Tappareng di Danau Tempe, Mengusung Budaya Menjadi Daya Tarik Wisata
- instagram visitsulsel.id
Makassar, WISATA – Maccera Tappareng merupakan upacara ritual masyarakat nelayan yang ada di sekitar Danau Tempe yang terletak di tiga kabupaten Wajo, Sidrap, dan Soppeng. Ritual ini dilakukan setiap tahun dan pelaksanaannya dapat memakan waktu dua hari tiga malam. Upacara dilakukan dengan memberikan sesaji dan hewan kurban berupa kambing atau kerbau.
Pemimpin upacara adat akan mendatangi beberapa tempat untuk diberi sesaji. Tujuan upacara adalah agar dewa yang berada di dalam danau tidak marah dan melindungi masyarakat sekitar Danau Tempe, khususnya mereka yang bekerja sebagai nelayan. Upacara juga dimaksudkan agar hasil tangkapan ikan pada tahun tersebut berlimpah.
Maccera Tappareng sudah dilaksanakan sejak zaman dahulu secara turun temurun. Tradisi ini adalah tradisi suku Bugis yang sebelum masuknya Islam pada abad 17 masih memeluk kepercayaan animisme dan dinamisme.
Mereka percaya bahwa dunia ini dihuni oleh dewa-dewa dan arwah leluhur. Dewa yang menghuni dunia atas disebut botinglangi, dunia tengah alekawa, dan dunia bawah paratiwi. Pintu dari pusat dunia bawah adalah danau atau laut, sehingga persembahan untuk dewa yang menguasai dunia bawah dipusatkan di danau dalam tradisi Maccera Tappareng.
Meski awalnya dilakukan secara pribadi oleh kelompok-kelompok nelayan di sekitar Danau Tempe, akhirnya pemerintah daerah mulai melirik tradisi ini sebagai potensi budaya. Sehingga kemudian tradisi Maccera Tappareng dilakukan mengawali acara Festival Danau Tempe yang rutin digelar tiap tahun.
Pada saat acara Maccera Tappareng masih merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat tanpa keterlibatan pemerintah, dana yang dibutuhkan dikumpulkan secara gotong royong dari para nelayan, sumbangan dermawan, sumbangan partisipan, dan dari pemerintah setempat (kelurahan).
Setelah pemerintah daerah terlibat, maka dana ditambah dari Dinas Pariwisata yang memberikan dana berdasarkan proposal yang disusun oleh masyarakat. Membuat acara Maccera Tappareng yang besar apalagi dirangkaikan dengan Festival Danau Tempe, memerlukan dana yang cukup besar yaitu 100 juta lebih.
Selain untuk membeli kerbau sebagai hewan yang akan dikurbankan, dana juga digunakan untuk membeli bahan sesaji lainnya dan hadiah untuk lomba-lomba. Dana juga digunakan untuk membeli seragam, jika dibutuhkan. Biasanya agar indah dan menarik, peserta upacara Maccera Tappareng pada Festival Danau Tempe memakai baju adat Bugis yaitu baju bodo.
Selain acara Maccera Tappareng, Festival Danau Tempe juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi seperti lomba perahu tradisional, lomba perahu hias, lomba permainan rakyat, lomba menabuh lesung, pergelaran musik dan tari tradisional, dan masih banyak lagi.