Mengenal Piramida Pugung Raharjo, Kawasan Cagar Budaya di Lampung yang Masih Menjadi Misteri

Piramida Pugung Raharjo
Sumber :
  • IG/taman_purbakala

WisataPiramida Pugung Raharjo adalah sebuah situs arkeologi yang terletak di Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Situs ini pertama kali ditemukan pada Tahun 1957 oleh sekelompok transmigran yang sedang melakukan pembersihan hutan. Mereka menemukan arca Bodhisatwa yang memiliki ciri masa Hindu – Buddha.

Dilansir dari merdeka.com, piramida yang ditemukan di lokasi Pugung Raharjo ini berbeda dengan piramida dengan struktur mengerucut yang di Timur Tengah. Di situs ini piramidanya menyerupai gundukan tanah yang diberi penahan batu yang ditumbuhi rumput. Lokasi ini juga dikelilingi banteng berbahan susunan batu yang merupakan parit primitif sepanjang 1.2 Kilometer dengan jembatan yang saling terhubung di setiap sisinya. Terdapat total 13 punden berundak piramid yang berada di sebelah barat dan timur situs.

Piramida Pugung Raharjo

Photo :
  • IG/taman_purbakala

Para peneliti Situs Pugung Raharjo menyatakan, di kawasan tersebut ditemukan sejumlah peninggalan-peninggalan zaman megalitik (dari tahun 2500 SM), klasik (Hindu-Buddha) sampai Islam. Merujuk pada Indonesia.go.id, beberapa artefak yang ditemukan di sana antara lain keramik lokal maupun asing dari berbagai dinasti (Dinasti Han, Yuan, Sung dan Ming), manik-manik, dolmen, menhir, pisau, mata tombak, batu berlubang, batu asahan, batu pipisan, kapak batu, gelang perunggu, dan batu bergores. Juga sebuah arca tipe polinesia. Barang-barang purbakala tersebut tersimpan rapi dan dapat disaksikan pengunjung di Rumah Informasi/Museum Situs Pugung Raharjo.

Merujuk pandangan ahli Universitas Lampung, dari perspektif geologi, area Taman Pugung Raharjo dibangun di atas batuan yang terbentuk dari pembekuan magma yang keluar ke permukaan bumi yang disebut sebagai lava basalt vesikuler Formasi Sukadana (Mangga, 1992). Batu ini memiliki sebutan lokal yang disebut sebagai batu keriting karena tekstur batu yang kasar dan berlubang-lubang.

Batu-batu tersebut  digunakan pada pundan berundak, menhir, dolmen, dan objek-objek lain yang ada di Pugung Raharjo. Pemanfaatan batu lokal untuk keperluan budaya dan kehidupan sehari-hari tersebut disimpulkan, ada  keterkaitan kuat pada aspek geologi dan budaya.