Bukti Pembuatan Anggur Tertua Ditemukan di Georgia
- Facebook/archaeologyworldwide
Malang, WISATA – Saat menggali dua desa Zaman Batu di Georgia, para peneliti menemukan toples berusia 8.000 tahun berisi apa yang mereka yakini sebagai sisa-sisa anggur. Ini adalah bukti produksi anggur tertua yang pernah ditemukan.
Penemuan ini, yang dirinci dalam studi baru yang diterbitkan dalam ‘Proceedings of the National Academy of Sciences’, dilakukan sebagai bagian dari kolaborasi internasional para arkeolog dan ahli botani yang mempelajari desa neolitik Gadachrili Gora dan Shulaveris Gora.
Terletak kira-kira 32 kilometer sebelah selatan kota Tbilisi, situs-situs ini memiliki rumah-rumah melingkar yang terbuat dari batu bata lumpur dan beberapa perkakas batu dan tulang yang biasa digunakan oleh orang-orang pada usia tersebut. Wilayah ini juga merupakan rumah bagi pot-pot berbahan bakar tanah liat pertama yang ditemukan di Timur Dekat.
Temuan terbaru berasal dari toples tanah liat besar yang tertancap di lantai tempat tinggal melingkar. Satu toples yang ditemukan berukuran setinggi tiga kaki dan dihiasi dengan apa yang diduga oleh para peneliti mewakili tandan buah anggur.
Untuk menyelidiki tujuan wadah tersebut, tim mengirimkan 30 pecahan tembikar dan 26 sampel tanah dari wilayah sekitarnya untuk dianalisis sebagai bukti pembuatan anggur. Hasil analisis menunjukkan jejak asam tartarat, senyawa yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada buah anggur, menempel di bagian dalam pot.
Tanah yang dikumpulkan di dekat tembikar memiliki kadar senyawa yang jauh lebih rendah, yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut tidak terbentuk secara alami.
Tiga senyawa terkait anggur lainnya, malat, suksinat dan asam sitrat, juga ditemukan pada tembikar tersebut. Bukti lain yang ditemukan di situs tersebut termasuk serbuk sari anggur yang ditemukan di dalam tanah, sisa-sisa lalat buah, pati anggur, dan sel-sel yang mungkin berasal dari tanaman anggur.