Aperion: Pemahaman Mendalam tentang Kosmologi Menurut Anaximander

Anaximander Filsuf Konseptor Aperon
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Anaximander, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup sekitar abad ke-6 SM, adalah murid dari Thales. Artikel ini akan mengulas konsepsi pentingnya tentang "Apeiron" (Aperion), konsep yang menjadi landasan pemikiran kosmologisnya. Temukan lebih lanjut di sini!

Anaximander, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup sekitar abad ke-6 SM, adalah murid dari Thales. Dalam sejarah filsafat Barat, ia dikenal karena kontribusinya yang besar terhadap pemikiran kosmologis, terutama melalui konsep "Apeiron" atau "Aperion."

Aperion: Konsep Dasar Anaximander

Aperion merupakan istilah yang sulit diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa modern. Namun, dalam pemikiran Anaximander, Aperion diinterpretasikan sebagai yang "tak terbatas," "tak terukur," atau "tak terhingga." Konsep ini menjadi fokus utama dalam kosmologinya, memandang Aperion sebagai asal mula dari segala sesuatu.

Pemahaman tentang Kosmos

Anaximander mempercayai bahwa alam semesta terbentuk dari Aperion, suatu substansi tak terbatas yang tidak terikat oleh batasan ruang dan waktu seperti elemen-elemen yang lebih konvensional. Baginya, Aperion bukanlah sesuatu yang dapat didefinisikan atau dimengerti secara konvensional; ia merupakan dasar bagi segala sesuatu yang ada.

Aperion dalam Konteks Alam Semesta