Obat Baru yang Inovatif Mengurangi Penurunan Kognitif akibat Demensia

Orang dengan Demensia
Orang dengan Demensia
Sumber :
  • pixabay

Malang, WISATA – Penyakit Lewy body adalah kelainan otak yang tidak terdeteksi dan terus-menerus yang memengaruhi memori, gerakan dan fungsi inti tubuh. Penyakit ini mencakup demensia dengan Lewy body dan penyakit Parkinson, dengan atau tanpa demensia. Meskipun sering kali dibayangi oleh Alzheimer, penyakit ini merupakan penyakit neurodegeneratif kedua yang paling umum di seluruh dunia.

Ciri khas penyakit ini adalah penumpukan gumpalan protein abnormal yang disebut Lewy body. Gumpalan ini terbentuk di area otak yang penting untuk berpikir, bergerak dan kontrol otonom. Saat terkumpul, gumpalan ini menimbulkan malapetaka, secara bertahap menghilangkan kemandirian seseorang dan memperpendek harapan hidup.

Demensia dengan Lewy body mencakup sekitar 10 hingga 15 persen dari semua diagnosis demensia. Pada tahun 2020, diperkirakan 5,5 juta orang hidup dengan kondisi tersebut. Pada tahun 2050, jumlah tersebut dapat meningkat menjadi 14 juta. Peningkatan yang mengancam ini menandakan bukan hanya krisis medis, tetapi juga tantangan ekonomi dan pengasuhan yang semakin besar.

Dibandingkan dengan Alzheimer, demensia dengan Lewy body sering kali menyebabkan penurunan daya ingat dan fungsi harian yang lebih cepat. Hal ini membuat hidup lebih sulit bagi pasien dan lebih berat bagi pengasuh. Biaya penanganan penyakit ini sekitar dua kali lipat dari Alzheimer, yang semakin menyoroti kebutuhan mendesak akan pilihan pengobatan yang lebih baik.

Namun, terlepas dari dampaknya, terapi yang efektif masih belum terjangkau. Tidak ada obat pengubah penyakit yang disetujui secara global, selain Jepang. Dokter terpaksa meresepkan obat Alzheimer di luar label, dengan harapan dapat meredakan gejala. Inhibitor kolinesterase dan memantine termasuk yang paling umum digunakan, tetapi tidak menghentikan perkembangan penyakit.

Inhibitor kolinesterase seperti donepezil, rivastigmine dan galantamine, memperlambat pemecahan asetilkolin, zat kimia otak utama yang terkait dengan memori dan perhatian. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat-obatan ini dapat membantu pasien berpikir lebih jernih dan berfungsi lebih baik untuk sementara waktu.

Sebuah meta-analisis dari sepuluh uji klinis menemukan bahwa rivastigmine dan donepezil menghasilkan peningkatan tahunan sebesar 1 hingga 2,5 poin pada Mini-Mental State Examination (MMSE). Di sisi lain, memantine, yang bekerja pada sistem glutamat di otak, menunjukkan sedikit atau tidak ada manfaat kognitif bagi pasien dengan demensia dengan Lewy body.