Menyelami Pemikiran Thales: Filosofi Air dan Asal-Usul Alam Semesta

Thales, Anaximander, dan Pythagoras.
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Pada abad ke-6 SM, Thales dari Miletus muncul sebagai salah satu pemikir pertama yang menantang cara pandang manusia terhadap alam semesta. Dalam dunia yang didominasi oleh mitos dan keyakinan religius, Thales adalah pelopor yang memilih rasionalitas dan logika untuk memahami alam semesta. Pemikirannya yang mengusung air sebagai elemen dasar yang menyusun segala sesuatu telah membuka jalan bagi perkembangan filsafat dan sains yang lebih modern. Dalam artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam tentang filosofi air yang dikemukakan oleh Thales dan bagaimana pandangannya membentuk dasar pemikiran tentang asal-usul alam semesta.

Thales: Filsuf dari Miletus yang Berani Berpikir Berbeda

Thales lahir di Miletus, kota pelabuhan yang kaya akan perdagangan dan budaya pada masa itu. Di tengah masyarakat yang lebih memilih menjelaskan dunia melalui mitos, Thales berani mengajukan pandangan rasional dan ilmiah. Ia adalah tokoh pertama yang dikenal sebagai filsuf dalam tradisi Barat. Filosofi Thales berfokus pada mencari prinsip dasar dari alam semesta, yang baginya adalah air. Thales mengajukan ide bahwa segala sesuatu berasal dari air, sebuah konsep yang sangat revolusioner bagi zamannya.

Filosofi Air: Elemen Dasar Segala Sesuatu

Thales mengajukan teori bahwa air adalah elemen dasar yang membentuk seluruh alam semesta. Menurutnya, semua benda yang ada di dunia ini berasal dari air, dan air itu sendiri memiliki kemampuan untuk berubah bentuk dan menjadi segala sesuatu. Thales percaya bahwa air adalah sumber kehidupan dan unsur fundamental yang tidak hanya penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam proses pembentukan dunia itu sendiri.

Pandangan ini sangat berbeda dengan pandangan mitologis yang menyebutkan bahwa alam semesta diciptakan oleh dewa-dewa atau kekuatan gaib. Thales menempatkan prinsip rasionalitas dalam menjelaskan dunia, di mana air dianggap sebagai unsur yang menghubungkan semua makhluk hidup dan fenomena alam. Hal ini menandakan awal pemikiran ilmiah, di mana seseorang berusaha memahami dunia berdasarkan pengamatan dan logika, bukan berdasarkan dogma atau kepercayaan tak teruji.

Pengaruh Pemikiran Thales dalam Filsafat dan Sains