Mengungkap Teknologi Tersembunyi: Bagaimana GPS, GNSS, dan Sensor Membuat Drone Lebih Pintar

Drone Expo di INTI 2024
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Salah satu contoh penerapan teknologi ini adalah penggunaan drone dalam pemantauan konstruksi. Dengan IMU dan sensor, drone dapat terbang stabil di lingkungan yang berangin atau tidak rata, menghasilkan gambar dan video berkualitas tinggi untuk analisis proyek yang lebih akurat. Ini membantu tim konstruksi untuk mengawasi kemajuan proyek dan mengidentifikasi potensi masalah dengan lebih cepat.

Penghindaran Rintangan: Menavigasi dengan Aman

Teknologi penghindaran rintangan adalah salah satu inovasi terbaru dalam dunia drone, berkat perkembangan sensor seperti LiDAR, kamera, dan ultrasonik. Sistem ini dirancang untuk membantu drone menghindari hambatan yang mungkin tidak terdeteksi oleh sistem navigasi tradisional.

LiDAR (Light Detection and Ranging) menggunakan laser untuk memetakan lingkungan sekitarnya, menciptakan peta 3D yang sangat akurat dari area di sekitar drone. Ini memungkinkan drone untuk mengidentifikasi dan menghindari rintangan seperti pohon, bangunan, atau kabel listrik. Kamera, yang seringkali dilengkapi dengan algoritma pemrosesan gambar, dapat mendeteksi objek dan perubahan dalam lingkungan sekitar drone. Sensor ultrasonik mengukur jarak ke objek dengan memantulkan gelombang suara, memberikan informasi tambahan untuk membantu navigasi yang aman.

Misalnya, drone yang digunakan dalam operasi pencarian dan penyelamatan memanfaatkan teknologi penghindaran rintangan untuk menjelajahi area yang padat atau berbahaya dengan aman. Dengan kemampuan ini, drone dapat menghindari hambatan dan melakukan pencarian dengan lebih efisien, mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan peluang penemuan.

Inovasi Terbaru dan Masa Depan Teknologi Drone

Teknologi GPS, GNSS, dan sensor terus mengalami perkembangan, dengan inovasi terbaru yang meningkatkan kemampuan drone. Misalnya, integrasi teknologi 5G memungkinkan drone untuk mengirimkan data secara real-time dengan kecepatan yang lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah. Ini membuka kemungkinan untuk penerapan drone dalam misi yang memerlukan respons cepat, seperti pengiriman barang instan atau pemantauan situasi darurat.