Plato Murid Socrates - "Cinta adalah Pencarian Akan Separuh yang Hilang"

Plato (ilustrasi)
Sumber :
  • Image creator Bing/ Handoko

Malang, WISATA - Plato, filsuf besar Yunani kuno dan murid dari Socrates, memberikan banyak pandangan mendalam tentang cinta dalam karyanya. Salah satu konsep yang paling terkenal adalah gagasan bahwa cinta adalah pencarian akan separuh yang hilang. Pandangan ini dijelaskan dalam dialognya yang terkenal, "Symposium". Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pemikiran Plato tentang cinta sebagai pencarian akan separuh yang hilang, serta relevansinya dalam kehidupan modern. Pandangan Plato ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang hakikat cinta tetapi juga menawarkan panduan untuk mencari dan memahami cinta sejati.

Asal Usul Konsep Cinta menurut Plato

Dalam "Symposium," Plato mengisahkan mitos asal usul manusia melalui tokoh Aristophanes. Menurut mitos ini, manusia pada awalnya adalah makhluk yang utuh dengan empat lengan, empat kaki, dan dua wajah. Karena kekuatan dan kesombongannya, Zeus, raja para dewa, memutuskan untuk memisahkan manusia menjadi dua bagian. Sejak saat itu, setiap manusia menjadi separuh yang terpisah, selalu mencari separuh lainnya untuk kembali menjadi utuh.

Cinta sebagai Pencarian akan Separuh yang Hilang

Menurut Plato, cinta (eros) adalah dorongan yang mendalam dalam diri manusia untuk menemukan separuhnya yang hilang. Cinta bukan hanya tentang ketertarikan fisik, tetapi juga tentang pencarian akan kesatuan dan keutuhan. Ketika seseorang menemukan separuh yang hilang, mereka merasa lengkap dan utuh kembali.

Tahapan dalam Pencarian Cinta Sejati

1.    Ketertarikan Fisik:

o    Tahap awal dari pencarian cinta sering kali dimulai dengan ketertarikan fisik. Ini adalah daya tarik yang kita rasakan terhadap orang lain berdasarkan penampilan luar mereka.

2.    Penghargaan terhadap Jiwa:

o    Setelah ketertarikan fisik, cinta berkembang menjadi penghargaan terhadap jiwa dan karakter seseorang. Ini melibatkan pengakuan dan penghargaan terhadap kualitas batin yang membuat seseorang istimewa.

3.    Kesatuan dan Keutuhan:

o    Puncak dari cinta adalah ketika dua jiwa merasa menjadi satu kesatuan yang utuh. Ini adalah keadaan di mana kedua individu merasa lengkap dan bahagia bersama, seolah-olah mereka telah menemukan separuh yang hilang.

Mengapa Konsep Ini Penting?

1.    Pemahaman tentang Hakikat Cinta:

o    Dengan memahami cinta sebagai pencarian akan separuh yang hilang, kita dapat lebih memahami hakikat cinta yang sebenarnya. Cinta bukan hanya tentang ketertarikan fisik atau emosional, tetapi tentang pencarian akan kesatuan dan keutuhan.

2.    Dorongan untuk Mencari Cinta Sejati:

o    Konsep ini mendorong kita untuk mencari cinta yang sejati, bukan hanya berdasarkan penampilan fisik tetapi juga berdasarkan kualitas batin dan karakter. Cinta sejati adalah cinta yang melibatkan kedua aspek tersebut.

3.    Pencarian Kebahagiaan dan Keutuhan:

o    Pencarian akan separuh yang hilang adalah pencarian akan kebahagiaan dan keutuhan. Ketika kita menemukan cinta sejati, kita merasa lebih lengkap dan bahagia.

Relevansi dalam Kehidupan Modern

Pandangan Plato tentang cinta sebagai pencarian akan separuh yang hilang sangat relevan dalam kehidupan modern. Berikut adalah beberapa cara bagaimana konsep ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1.    Membangun Hubungan yang Bermakna:

o    Fokuslah pada membangun hubungan yang bermakna dan mendalam. Cari pasangan yang tidak hanya menarik secara fisik tetapi juga memiliki kualitas batin yang Anda hargai.

2.    Peningkatan Diri:

o    Gunakan pencarian cinta sebagai motivasi untuk peningkatan diri. Jadilah individu yang lebih baik dalam semua aspek kehidupan, baik secara fisik, emosional, maupun intelektual.

3.    Kesatuan dan Keutuhan dalam Hubungan:

o    Ciptakan hubungan yang menciptakan rasa kesatuan dan keutuhan. Ini berarti saling mendukung, menghormati, dan mencintai tanpa syarat.

4.    Penghargaan terhadap Kualitas Batin:

o    Dalam memilih pasangan, hargailah kualitas batin mereka. Carilah seseorang yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan Anda dan yang dapat membuat Anda merasa lengkap dan utuh.

Pandangan Plato bahwa cinta adalah pencarian akan separuh yang hilang memberikan wawasan yang berharga tentang hakikat cinta sejati. Cinta, menurut Plato, adalah lebih dari sekadar ketertarikan fisik atau emosional. Cinta adalah dorongan mendalam dalam diri manusia untuk menemukan kesatuan dan keutuhan yang hilang. Dengan memahami dan menerapkan konsep ini, kita dapat mencari dan menemukan cinta sejati yang membawa kebahagiaan dan keutuhan dalam hidup kita.

Cinta sejati adalah tentang menemukan seseorang yang melengkapi kita, membuat kita merasa utuh, dan mendorong kita untuk menjadi individu yang lebih baik. Ini adalah perjalanan yang memerlukan penghargaan terhadap kualitas batin dan pencarian akan keindahan yang lebih dalam.