Ikigai: “Makan Sampai 80% Kenyang” – Rahasia Panjang Umur dan Kesehatan dari Jepang

- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Salah satu prinsip hidup yang diangkat dalam buku Ikigai: Rahasia Orang Jepang untuk Hidup Lama dan Bahagia karya Héctor García dan Francesc Miralles adalah konsep “hara hachi bu”, yang secara sederhana berarti makan hingga 80% kenyang. Prinsip ini bukan sekadar kebiasaan diet, tetapi filosofi hidup yang berakar dari budaya Okinawa—wilayah di Jepang yang terkenal memiliki jumlah penduduk berusia 100 tahun terbanyak di dunia.
Konsep ini mungkin terdengar sederhana, namun mengandung kebijaksanaan luar biasa tentang kesadaran diri, pengendalian nafsu makan, dan hidup seimbang. Dalam masyarakat modern yang cenderung berlebihan dalam konsumsi, ajaran “hara hachi bu” mengajak kita untuk lebih sadar terhadap tubuh dan kebutuhan sejati kita.
Apa Itu Hara Hachi Bu?
Istilah “hara hachi bu” berasal dari pepatah kuno Jepang yang secara harfiah berarti “perut delapan bagian penuh”. Filosofinya adalah berhenti makan sebelum benar-benar kenyang—tepatnya saat kita merasa 80% kenyang. Pendekatan ini dipercaya membantu tubuh tetap sehat, ringan, dan tidak kelebihan kalori yang berujung pada penyakit.
Hubungan dengan Umur Panjang
Dalam buku Ikigai, penulis mengulas gaya hidup masyarakat Okinawa yang memiliki tingkat penyakit kronis seperti jantung, diabetes, dan obesitas yang sangat rendah. Salah satu kunci utama dari kesehatan mereka adalah pola makan yang disiplin dengan porsi kecil, konsumsi makanan segar, serta penerapan “hara hachi bu” dalam keseharian mereka.
Penelitian juga menunjukkan bahwa pembatasan kalori tanpa menyebabkan kekurangan nutrisi dapat memperlambat proses penuaan dan memperpanjang usia hidup. Prinsip ini secara alami tercermin dalam praktik makan 80% kenyang.
Belajar Mengendalikan Nafsu Makan
Penerapan “hara hachi bu” mengajarkan kita untuk makan dengan kesadaran penuh (mindful eating), menikmati setiap gigitan, dan mendengarkan sinyal tubuh. Ini adalah bentuk penghargaan terhadap makanan dan kesehatan, bukan sekadar mengisi perut. Kebiasaan ini juga membantu mencegah makan berlebihan yang sering dipicu oleh stres atau kebosanan.
Dalam dunia yang penuh godaan makanan cepat saji dan porsi berlebihan, prinsip ini menjadi solusi bijak untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.
Lebih dari Sekadar Diet – Ini adalah Gaya Hidup
Prinsip “makan sampai 80% kenyang” bukan tentang menahan lapar atau mengikuti tren diet ekstrem. Ini tentang moderasi—hidup dalam batas yang sehat dan menyadari kapan cukup adalah cukup. Ketika diterapkan secara konsisten, tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga meningkatkan disiplin diri dan kepuasan batin.
Dalam budaya Jepang, makan bukan hanya tentang mengisi energi, tetapi juga ritual yang disakralkan. Makan perlahan, dalam suasana tenang, dan dengan penuh rasa syukur adalah bagian dari tradisi yang mengakar kuat.
Kutipan “Makan sampai 80% kenyang” dari buku Ikigai adalah pelajaran sederhana namun revolusioner tentang hidup yang lebih sehat dan panjang umur. Di tengah gaya hidup serba cepat dan konsumsi berlebih, prinsip “hara hachi bu” mengajak kita untuk kembali ke kesederhanaan dan kesadaran dalam menjalani hidup.
Mungkin sudah waktunya kita bertanya pada diri sendiri: apakah kita makan untuk hidup atau hidup untuk makan? Dengan meneladani kebijaksanaan Jepang ini, kita bisa menemukan keseimbangan yang lebih baik antara tubuh, pikiran, dan jiwa.