Rahasia Umur Panjang Orang Jepang: Bukan Soal Usia, Tapi Soal Makna Hidup
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – “Rahasia umur panjang bukan pada umur, tapi pada kualitas hidup.” Kutipan dari buku Ikigai: Rahasia Orang Jepang untuk Hidup Lama dan Bahagia karya Héctor García dan Francesc Miralles ini mengajak kita merenungkan kembali: Apakah benar panjang usia adalah ukuran kebahagiaan, atau justru bagaimana kita menjalani hidup itulah yang lebih penting?
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, banyak orang terobsesi memperpanjang usia dengan berbagai cara—dari diet ketat hingga suplemen anti-aging. Namun, masyarakat Okinawa, Jepang, yang terkenal sebagai salah satu daerah dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia, justru menunjukkan bahwa umur panjang bukan tentang menghindari kematian, tapi tentang menjalani hidup yang bermakna setiap harinya.
Apa Itu Ikigai?
Ikigai adalah konsep Jepang yang berarti “alasan untuk bangun di pagi hari.” Ia merupakan perpaduan dari apa yang kita cintai, apa yang kita kuasai, apa yang dibutuhkan dunia, dan apa yang bisa menghasilkan penghidupan.
Bagi masyarakat Okinawa, ikigai bukan teori, melainkan praktik harian yang diterapkan sejak muda hingga usia senja. Mereka tidak pernah “pensiun” dalam arti berhenti berkontribusi. Mereka tetap aktif, produktif, dan terlibat dalam komunitas sosial.
Umur Panjang Bukan Sekadar Angka
Buku Ikigai menekankan bahwa hidup panjang tanpa makna justru bisa terasa hampa. Oleh karena itu, kualitas hidup jauh lebih penting daripada kuantitas tahun yang dijalani. Hidup dengan penuh cinta, komunitas yang hangat, pekerjaan yang bermakna, dan aktivitas yang menyenangkan—itulah kunci umur panjang yang sesungguhnya.
Seorang lansia di Okinawa yang berusia lebih dari 100 tahun pernah berkata, "Saya tidak pernah berpikir tentang umur. Saya hanya melakukan hal yang saya suka setiap hari." Kalimat ini mencerminkan filosofi ikigai yang kuat: hidup di saat ini, melakukan yang kita cintai, dan terhubung dengan orang lain.