Cara Socrates Mematahkan Argumentasi Kaum Sofis tentang Kebenaran Relativisme

- Image Creator/Handoko
Sebaliknya, Socrates menekankan bahwa kebenaran adalah sesuatu yang harus dicari melalui proses dialektika dan introspeksi mendalam. Menurutnya, hanya dengan mengakui bahwa kita tidak tahu apa-apa, kita dapat membuka jalan menuju pengetahuan yang lebih mendalam dan kebijaksanaan sejati. Pendekatan Socratic menekankan pentingnya pencarian kebenaran yang tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau manipulasi retoris.
Metode dialektika yang diterapkan oleh Socrates mendorong dialog terbuka dan kritis, di mana setiap argumen diuji melalui serangkaian pertanyaan yang mendalam. Dengan cara ini, kebenaran yang lebih mendasar dapat terungkap, sehingga kita tidak mudah terjebak dalam retorika yang hanya bertujuan memenangkan debat.
Implikasi dan Relevansi di Era Digital
Di era digital, perbedaan antara kebenaran relatif dan kebenaran mutlak semakin menjadi bahan perdebatan. Banyak fenomena di dunia maya, seperti penyebaran hoaks, disinformasi, dan retorika populis, mencerminkan bagaimana kebenaran dapat diputarbalikkan dan dibentuk sesuai dengan narasi yang diinginkan oleh pihak tertentu.
Peningkatan Literasi Digital
Masyarakat modern dituntut untuk memiliki kemampuan literasi digital yang tinggi agar dapat menilai informasi secara kritis. Menurut Reuters Institute Digital News Report (2024), sekitar 62% pengguna internet global merasa sulit membedakan antara berita yang akurat dan informasi yang telah dimanipulasi secara retoris. Pendekatan Socratic yang mendorong pertanyaan dan verifikasi fakta menjadi sangat relevan dalam konteks ini.
Penggunaan Teknologi Verifikasi Fakta