Cara Socrates Mematahkan Argumentasi Kaum Sofis tentang Kebenaran Relativisme

Perdebatan Kaum Sofis dan Socrates
Perdebatan Kaum Sofis dan Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Di era modern, kita sering menemukan situasi di mana politisi atau influencer menggunakan teknik retoris yang mengesankan untuk mengalihkan perhatian dari fakta yang tidak mendukung. Pendekatan Socratic dalam membedakan antara argumen yang valid dan manipulatif menjadi sangat relevan, terutama dalam konteks post-truth politics di mana opini lebih mendominasi daripada fakta.

Konsepsi Kebenaran Kaum Sofis vs. Socrates

Perbedaan mendasar antara pandangan kaum Sofis dan Socrates terletak pada cara mereka mendefinisikan dan mencari kebenaran.

Kebenaran Relatif Menurut Kaum Sofis

Kaum Sofis berpendapat bahwa kebenaran bersifat relatif dan berubah-ubah tergantung pada konteks, budaya, dan pengalaman individu. Mereka berfokus pada bagaimana argumen dapat disusun sedemikian rupa untuk meyakinkan audiens, terlepas dari apakah argumen tersebut mencerminkan kebenaran objektif atau tidak. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas dalam menyampaikan pesan dan memungkinkan adanya adaptasi sesuai dengan kebutuhan situasi.

Namun, kelemahan dari pendekatan ini adalah potensi manipulasi. Jika kebenaran dianggap sebagai sesuatu yang dapat diubah sesuai keinginan, maka standar moral dan etika menjadi kabur. Hal ini sering kali digunakan dalam politik untuk membenarkan propaganda dan memanipulasi opini publik demi kepentingan tertentu.

Pencarian Kebenaran Mutlak Menurut Socrates