TWA Kerandangan (3): Masyarakat Didorong untuk Sadar Wisata dan Menjaga Kelestarian Alam

Burung Penghuni TWA Krandangan
Sumber :
  • https://kemenparekraf.go.id/

Senggigi, WISATA- Wahyudi, inisiator pengembangan wisata minat khusus di Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan, berharap agar semakin banyak pihak yang menyadari potensi besar pariwisata di kawasan tersebut. Terutama masyarakat sekitar diminta untuk terus menjaga kelestarian flora dan fauna yang ada di alam.

Mendaki Gunung Kembang: Pengalaman Mendebarkan di Tengah Kebersihan Terjaga

Meskipun tidak mudah, Wahyudi percaya bahwa dengan kolaborasi dari berbagai pihak, pemahaman masyarakat bisa terus ditingkatkan. Hingga saat ini, masih terdapat kasus penangkapan burung di alam yang dilakukan oleh sebagian masyarakat yang belum sepenuhnya sadar akan dampak negatifnya.

"Masyarakat masih perlu menyadari bahwa dengan mengembangkan pariwisata, nilai ekonomi seekor burung di alam justru lebih tinggi daripada di dalam sangkar," ungkap Wahyudi.

Peran Penting Indonesia dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) 2024 di Vientiane, Laos

Wahyudi memberikan contoh sederhana, bahwa menjual seekor burung dengan jenis tertentu (yang tidak dilindungi) mungkin bisa memberikan harga yang cukup tinggi. Namun, penjualan tersebut hanya bisa dilakukan sekali. Sementara itu, jika burung tersebut ditawarkan dalam paket kegiatan wisata alam, potensi pendapatan bisa lebih tinggi. Untuk wisatawan mancanegara, paket wisata alam di TWA Kerandangan bisa ditawarkan dengan harga berkisar antara Rp3 juta hingga Rp5 juta.

"Paket wisata tersebut bisa dilakukan berkali-kali sehingga potensi ekonomi yang dihasilkan lebih besar, sambil tetap menjaga kelestarian alam," jelas Wahyudi.

EKOWISATA: Manajemen Hutan Berkelanjutan dalam Ekowisata

Sebagai bagian dari upaya untuk melibatkan masyarakat lebih aktif dalam menawarkan paket wisata tersebut, Wahyudi telah berhasil mengajak 5 orang masyarakat setempat untuk bergabung bersamanya.

"Dengan adanya acara Kampanye Sadar Wisata ini, saya berharap semakin banyak masyarakat yang terbuka dan menyadari potensi yang kita miliki di TWA Kerandangan," ujar Wahyudi.

Dalam konteks ini, Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Diah Martini Paham, menekankan pentingnya penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam menyediakan pelayanan yang prima bagi para wisatawan. Kampanye Sosialisasi Sadar Wisata ini dihadirkan untuk membantu masyarakat dalam mengenali, mengembangkan, dan memasarkan potensi yang ada di daerah mereka.

"Kami ingin mempersiapkan masyarakat agar menjadi tuan rumah yang baik dalam penyelenggaraan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan demikian, masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan pariwisata dan mendapatkan manfaat ekonomi dari sektor ini," kata Diah, didampingi oleh Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Florida Pardosi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan bahwa pariwisata berkelanjutan menjadi tren terbaru dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Menurutnya, sustainable tourism tidak hanya membuka peluang untuk melestarikan lingkungan, tetapi juga menjadi faktor penting dalam menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

"Desa-desa wisata di seluruh Indonesia menjadi sarana bagi partisipasi aktif masyarakat dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Kampanye Sadar Wisata merupakan salah satu program unggulan kami dalam mewujudkan cita-cita tersebut, termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Menparekraf Sandiaga.

Dengan adanya upaya Sadar Wisata dan melibatkan partisipasi masyarakat, diharapkan TWA Kerandangan dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya menyajikan keindahan alam, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.