YOGYAKARTA: JCWF 2023 Promosikan Pariwisata DIY, Usung Olah Saliro, Roso, lan Pikir
- jogjaprov.go.id
Yogyakarta, WISATA – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinobatkan sebagai salah satu destinasi wellness tourism oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI pada tahun 2022, bersama Surakarta serta Bali.
Karena itu, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, akan menggelar Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) 2023, dengan mengusung filosofi Jawa, olah saliro, roso, lan pikir.
Olah Saliro, Roso, lan Pikir, dinilai mewakili konsep kebudayaan Jawa tentang pendekatan holistik terhadap wellness.
Hal ini menekankan pentingnya keseimbangan tubuh, pikiran, serta jiwa pada manusia.
“Event JCWF memiliki tujuan meningkatkan kesadaran terhadap wellness yang berbasis kebudayaan dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, memperkenalkan wellness berbasis budaya Yogyakarta, penggabungangan tren wellness dengan warisan budaya, memberikan media atau sarana bagi pelaku industri, dan membangun kolaborasi di industri pariwisata serta wellness,” ujar Ketua BPPD DIY, GKR Bendara.
JCWF 2023 digelar sepanjang bulan November 2023, dengan puncak acara pada 24-26 November 2023, dengan target Millennials berusia dari 25 - 40 tahun, kemudian disusul oleh Generasi X, Z, dan para senior (boomers).
JCWF 2023 nantinya akan ditutup dengan perayaan festival wellness.
Lokasi yang dipilih, terdiri atas cagar budaya, desa wisata, resort, spa dan kecantikan, gerai produk sehat, pusat kebugaran, taman konservasi wisata, museum dan studio seni, studio yoga dan pusat olah raga.
“Dengan berbagai pilihan lokasi yang ditawarkan, festival ini akan memperkaya peserta dengan pengalaman wellness yang mendalam, yang merangkul budaya dan alam,” ujar GKR Bendara.
Menurut GKR Bendara, pemahaman budaya wellness di Yogyakarta berakar dari kebudayaan Jawa serta kebudayaan Kasultanan Yogyakarta.
Budaya ini berawal dari Perjanjian Jatisari tahun 1755, yang dilakukan dua hari setelah Perjanjian Giyanti. Perjanjian Jatisari membagi kebudayaan Kesultanan Mataram menjadi beberapa budaya seperti tata cara berpakaian, adat istiadat, bahasa, gamelan, tari-tarian, dan lain sebagainya.
“JCWF 2023 hadir untuk memperkenalkan kekuatan dari wellness Jogja yang mengakar dari budaya asli Mataram. Kekuatan tersebut dipadukan dengan akomodasi dan wisata alam yang masih terjaga dengan pesona tersendiri, yang pastinya tidak sama dengan Surakarta dan Bali,” ujar GKR Bendara.
Rangkaian kegiatan pada JCWF 2023 ini memadukan perjalanan terencana oleh para wisatawan dalam jangka waktu sementara, ke tempat-tempat tertentu dengan aktivitas utama, dan berkaitan dengan wellness untuk mencapai kualitas hidup yang baik.
Hal ini memperlihatkan bahwa DIY merupakan daerah yang dapat menunjang aktivitas seseorang yang berkunjung untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dari destinasi-destinasi yang ada.
Ada 4 rangkaian JCWF 2023 yaitu Cultural Immersion Experiences, Mindfulness & Body Activities, Educational Programs dan Festive Cultural & Bazaar.
Cultural Immersion Experiences merupakan kegiatan yang memberikan pengalaman budaya Yogyakarta kepada peserta seperti dapat memberikan inspirasi, ketenangan, pertumbuhan pribadi, kesejahteraan tubuh serta pikiran dan jiwa.
Kegiatannya diisi dengan Jemparingan, Wruh Neptu & Pakuwon, Tari Gaya Jogja, Batik Therapy, Hanacaraka (baca tulis aksara Jawa), dan Pengageman (seni berpakaian khas Jogja).
Pada rangkaian Mindfulness & Body Activities, peserta diharapkan mendapatkan ketenangan pikiran, kesejahteraan mental dan memperdalam kesadaran pribadi.
Ada beberapa tema kegiatan pada rangkaian ini seperti Meditasi Tari Jawa, Meditasi Gamelan, Daundala Awicarita, Jamu Ngadi Saliro, Terapi Pijat dan Spa, Yoga ala Jawa, Sepeda Alam, Mlaku Rasa, Nandur, Kelas Memasak dan masih banyak lagi.
Sementara, pada kegiatan educational programs, diperuntukkan bagi peserta yang ingin mendapatkan elemen edukasi. Elemen edukasi yang dimaksud adalah seminar/workshop, Pawiyatan Jawa dan Familiarisation Trip.
“Festive Cultural & Bazaar dihadirkan sebagai rangkaian kegiatan yang paling akhir dari JCWF 2023 yang menghadirkan keanekaragaman budaya Yogyakarta, wellness, hiburan, seni, kuliner, pameran dan bazaar. Kegiatannya mencakup Yoga bersama bintang ibukota Anjasmara, musik untuk jiwa, bazaar, pertunjukan budaya, kendurenan massal dan exhibition,” tutup GKR Bendara
(Sumber: jogjaprov.go.id)