HUT DKI: 11 Tempat Wisata Sejarah di Jakarta (Bagian 1)
- unsplash
Monumen bersejarah yang terletak di Komplek Proklamasi di jalan Proklamasi, Jakarta Pusat ini dibangun oleh para tokoh perempuan Indonesia di tahun 1946 dalam rangka memperingati setahun kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun 1960, Tugu Proklamasi dihancurkan oleh Presiden RI ke-1, Soekarno dikarenakan perbedaan pandangan dalam memaknai sejarah. Di tahun 1972, dibangun kembali oleh Presiden RI ke-2, Soeharto. Kini, di samping Tugu Proklamasi dibangun juga Tugu Petir dan Monumen Pahlawan Proklamator Soekarno-Hatta, Monumen naskah proklamasi yang terbuat dari marmer hitam.
Bangunan kokoh dengan cat warna putih gading dengan pilar-pilar tinggi menjadi ciri dari Gedung Joang 45. Gedung ini semula adalah milik orang Belanda bernama LC. Schomper yang dibangun pada tahun 1939, menjadi hotel tempat menginap para petinggi Belanda, pengusaha dari luar negeri dan pejabat pribumi yang berkunjung ke Batavia. Di tahun 1942, semua aset LC Schomper disita oleh militer Jepang yang berhasil mengusir Belanda dari Indonesia waktu itu. Gedung milik Schomper dijadikan asrama untuk para pemuda Indonesia dan diberi nama Asrama Angkatan Baru Indonesia. Di Asrama ini para pemuda Indonesia mendapat pandidikan politik dari Ganseikanbu Sedenbu atau Badan Propaganda Jepang supaya mendukung Asia Timur Raya. Namun pada akhirnya, para pemuda ini justru dididik oleh Soekarno, Mohammad Hatta dan Chaerul Saleh untuk berjuang merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Asrama Angkatan Baru Indonesia pun berganti nama menjadi Gedung Menteng 31. Tahun 1972 bangunan gedung ini dipugar oleh Gubernur DKI Jakarta dan di tahun 1973 resmi menjadi museum sejarah perjuangan para pemuda Indonesia merebut kemerdekaan Republik Indonesia.