DESA WISATA: Infrastruktur yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Desa Wisata Banjoe Adji, Dusun Baran, Srigading, Sanden, Bantul
Sumber :
  • bantulkab.go.id

Malang, WISATA- Ketika kita membicarakan tentang desa wisata yang berkelanjutan, kita tidak hanya berbicara tentang infrastruktur yang memadai tetapi juga tentang infrastruktur yang ramah lingkungan. Desa wisata yang berupaya untuk menjaga keindahan alam dan budayanya perlu mengadopsi infrastruktur hijau sebagai bagian integral dari pengelolaan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas peran penting infrastruktur hijau dalam menciptakan desa wisata yang berkelanjutan secara lingkungan.

Mengenal Lebih Dalam Pohon Bambu, Pahlawan Lingkungan yang Sering Terlupakan

Energi Terbarukan untuk Keberlanjutan

Salah satu elemen utama dari infrastruktur hijau adalah penggunaan sumber daya energi terbarukan. Desa wisata yang berkelanjutan beralih ke tenaga surya, tenaga angin, atau sumber daya energi terbarukan lainnya untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Ini tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin berkurang.

Eco-Tourism 2025: Wisata Asyik yang Jaga Bumi dan Alam Kita

Pengelolaan Air yang Efisien

Infrastruktur hijau juga mencakup pengelolaan air yang efisien. Desa wisata cenderung memiliki kebutuhan air yang tinggi, baik untuk wisatawan maupun keperluan lokal. Dengan mengadopsi teknologi pengolahan air yang canggih dan praktik penggunaan air yang bijaksana, desa wisata dapat menghemat sumber daya air yang berharga.

Liburan Hijau? Intip Eco-Tourism yang Ramah Lingkungan dan Seru Abis!

Bangunan Ramah Lingkungan

Infrastruktur hijau juga mencakup pembangunan bangunan ramah lingkungan. Desa wisata dapat memilih untuk membangun akomodasi dan fasilitas dengan desain yang mengurangi dampak lingkungan, seperti penggunaan bahan bangunan daur ulang atau teknologi bangunan hemat energi.

Transportasi Berkelanjutan

Untuk mengurangi tekanan lalu lintas dan dampak negatifnya pada lingkungan, desa wisata dapat mempromosikan transportasi berkelanjutan. Ini bisa mencakup penggunaan sepeda, layanan transportasi umum yang efisien, dan inisiatif untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Pelestarian Alam dan Reklamasi Lahan

Infrastruktur hijau juga mencakup upaya pelestarian alam dan reklamasi lahan. Desa wisata berkelanjutan berinvestasi dalam pelestarian ekosistem alami mereka, termasuk hutan, danau, atau habitat unik lainnya. Ini juga bisa melibatkan reklamasi lahan yang telah digunakan sebelumnya untuk keperluan lain, seperti pertanian atau industri, dan mengembalikannya menjadi area alami yang indah.

Keterlibatan Masyarakat dalam Praktik Hijau

Penting untuk melibatkan masyarakat lokal dalam praktik hijau ini. Dengan memahami manfaatnya dan merasa memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan mereka, masyarakat dapat mendukung upaya desa wisata menuju infrastruktur hijau.

Dalam mengadopsi infrastruktur hijau, desa wisata tidak hanya menciptakan destinasi yang berkelanjutan tetapi juga memberikan contoh positif tentang bagaimana pariwisata dapat bersatu dengan pelestarian lingkungan