DESA WISATA: Infrastruktur yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Desa Wisata Banjoe Adji, Dusun Baran, Srigading, Sanden, Bantul
Sumber :
  • bantulkab.go.id

Malang, WISATA- Ketika kita membicarakan tentang desa wisata yang berkelanjutan, kita tidak hanya berbicara tentang infrastruktur yang memadai tetapi juga tentang infrastruktur yang ramah lingkungan. Desa wisata yang berupaya untuk menjaga keindahan alam dan budayanya perlu mengadopsi infrastruktur hijau sebagai bagian integral dari pengelolaan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas peran penting infrastruktur hijau dalam menciptakan desa wisata yang berkelanjutan secara lingkungan.

Pertemuan Bilateral Menkeu Sri Mulyani dan Menkeu Selandia Baru Nicola Willis di Washington D.C.

Energi Terbarukan untuk Keberlanjutan

Salah satu elemen utama dari infrastruktur hijau adalah penggunaan sumber daya energi terbarukan. Desa wisata yang berkelanjutan beralih ke tenaga surya, tenaga angin, atau sumber daya energi terbarukan lainnya untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Ini tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin berkurang.

Indonesia Mantap Perkuat Transisi Energi Berkeadilan dengan ETP Indonesia

Pengelolaan Air yang Efisien

Infrastruktur hijau juga mencakup pengelolaan air yang efisien. Desa wisata cenderung memiliki kebutuhan air yang tinggi, baik untuk wisatawan maupun keperluan lokal. Dengan mengadopsi teknologi pengolahan air yang canggih dan praktik penggunaan air yang bijaksana, desa wisata dapat menghemat sumber daya air yang berharga.

EKOWISATA: Membawa Alam Liar ke Genggaman Wisatawan dengan Aplikasi Virtual Reality

Bangunan Ramah Lingkungan

Infrastruktur hijau juga mencakup pembangunan bangunan ramah lingkungan. Desa wisata dapat memilih untuk membangun akomodasi dan fasilitas dengan desain yang mengurangi dampak lingkungan, seperti penggunaan bahan bangunan daur ulang atau teknologi bangunan hemat energi.

Halaman Selanjutnya
img_title