Keliling Lawang Sewu Malam-Malam, Jajan Sate Enak Gak Perlu Mahal!
- Atlastaste
Semarang, WISATA - Siapa sangka, keliling Lawang Sewu malam-malam bisa jadi pengalaman seru yang bukan cuma bikin bulu kuduk berdiri, tapi juga bikin perut kenyang tanpa bikin dompet kempes. Kota Semarang memang terkenal dengan wisata sejarahnya, dan Lawang Sewu jadi salah satu ikon paling populer. Tapi, yang bikin makin istimewa adalah suasana malam hari yang mistis, berpadu dengan aroma sate yang menggoda dari pedagang kaki lima di sekitar lokasi.
Jalan-jalan malam ke tempat bersejarah, lalu menikmati jajanan yang lezat dan murah meriah? Siapa yang bisa nolak?
Lawang Sewu: Seram, Tapi Selalu Bikin Penasaran
Lawang Sewu, yang artinya “seribu pintu” dalam bahasa Jawa, adalah bangunan tua peninggalan zaman kolonial Belanda yang terletak di jantung Kota Semarang. Saat malam tiba, bangunan ini terlihat makin megah dan misterius. Lampu temaram dan bayangan dari pintu-pintu besar membuat suasana jadi agak mencekam, tapi justru itulah yang bikin orang penasaran untuk datang.
Banyak pengunjung datang ke Lawang Sewu saat malam, baik karena ikut tur malam hari yang disediakan atau sekadar berfoto-foto di halaman depannya yang terbuka untuk umum. Nah, setelah puas keliling dan merasakan hawa horornya, pasti perut mulai lapar, kan?
Sate Kaki Lima di Sekitar Lawang Sewu: Rasa Juara, Harga Rakyat
Di sekitar Lawang Sewu, terutama di sisi Jalan Pemuda dan sekitar Tugu Muda, kamu bisa menemukan banyak pedagang kaki lima yang buka hingga larut malam. Salah satu yang paling diminati adalah penjual sate kaki lima yang sederhana tapi selalu ramai antrean.
Satenya bukan sembarang sate. Potongan daging ayam atau kambing dibakar dengan bara arang, disiram bumbu kacang kental dan sambal pedas yang menggoda. Aroma sate bakar yang wangi langsung menggoda begitu kamu mendekat. Harganya? Mulai dari Rp15.000 saja per porsi, lengkap dengan lontong dan sambal khas.
Bayangkan, makan sate hangat-hangat sambil duduk lesehan, menikmati angin malam Semarang di dekat bangunan bersejarah. Rasanya sederhana, tapi pengalaman dan suasananya susah dilupakan.
Kenapa Sate di Sekitar Lawang Sewu Wajib Dicoba?
1. Rasa Autentik & Nikmat
Sate yang dijual di sini biasanya dibuat oleh pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan. Resepnya turun-temurun, jadi cita rasanya benar-benar terjaga. Dagingnya empuk, bumbunya meresap, dan sambalnya bikin nagih.
2. Harga Terjangkau
Cocok banget buat pelancong hemat atau mahasiswa yang jalan malam. Dengan uang Rp15.000–20.000, kamu udah bisa makan kenyang.
3. Buka Sampai Malam
Gak semua tempat makan buka sampai tengah malam. Tapi pedagang di sekitar Lawang Sewu ini justru makin ramai setelah jam 8 malam. Cocok buat yang habis wisata malam atau sekadar cari angin malam.
4. Suasana Beda
Makan di dekat bangunan bersejarah seperti Lawang Sewu, dengan suasana malam yang tenang dan syahdu, bikin pengalaman kuliner jadi makin berkesan.
Tips Asyik Jajan Malam di Sekitar Lawang Sewu
Kalau kamu berencana mencoba wisata kuliner malam hari di sekitar Lawang Sewu, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti agar pengalamanmu makin nyaman:
- Datang Setelah Jam 8 Malam
Biasanya, pedagang kaki lima mulai ramai dan lengkap setelah jam 8 malam. Kamu bisa jalan-jalan dulu, lalu makan enak setelahnya. - Bawa Uang Tunai Secukupnya
Beberapa pedagang belum menerima pembayaran digital. Bawa uang kecil akan memudahkan transaksi dan menghindari kesulitan kembalian. - Jangan Lupa Foto-Foto!
Lawang Sewu di malam hari punya vibe yang fotogenik banget. Manfaatkan cahaya lampu dan sudut bangunan buat hasil foto yang keren! - Pilih Tempat yang Ramai Pembeli
Biasanya, pedagang yang ramai menunjukkan kualitas rasa dan kebersihan yang lebih terjamin.
Alternatif Jajanan Malam Selain Sate
Kalau kamu pengin jajanan selain sate, jangan khawatir. Di sekitar Lawang Sewu juga banyak penjual makanan lainnya seperti:
- Tahu Gimbal – Makanan khas Semarang yang berisi tahu goreng, lontong, telur, dan gimbal (udang goreng), disiram saus kacang. Gurih dan pedas, cocok buat malam hari.
- Bakmi Jawa – Kuah hangat dengan cita rasa tradisional Jawa yang nikmat dan menghangatkan badan.
- Wedang Ronde – Cocok buat penutup. Minuman hangat isi bola ketan isi kacang, disajikan dengan kuah jahe yang manis dan pedas.
Makan Enak Tak Perlu Mahal
Jalan-jalan malam sambil jajan di Semarang, terutama di sekitar Lawang Sewu, membuktikan kalau makan enak gak harus di restoran mahal. Justru di tenda kaki lima ini, kamu bisa menemukan rasa yang autentik, suasana yang hangat, dan pengalaman yang berkesan. Dengan harga yang ramah di kantong, kamu bisa makan kenyang, hati senang, dan tetap hemat.
Kalau kamu sedang berada di Semarang, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan langsung sensasi makan sate malam-malam di dekat Lawang Sewu. Karena kadang, kenangan paling berkesan itu bukan dari makanan mewah, tapi dari jajanan sederhana dengan rasa luar biasa dan suasana yang tak terlupakan.