Liburan Sambil Jaga Alam dan Budaya? Ini 5 Tempat Asyik di Indonesia!
- unsplash
Jakarta, WISATA – Ingin liburan seru tapi tetap punya makna dan dampak positif? Sekarang, tren berwisata tak lagi sekadar menikmati pemandangan atau mengunggah foto estetik ke media sosial. Semakin banyak orang mulai sadar akan pentingnya menjaga alam dan melestarikan budaya lokal saat berlibur. Nah, kabar baiknya, Indonesia punya banyak destinasi yang menawarkan kombinasi keduanya!
Dari pegunungan yang masih alami, desa-desa adat yang terjaga keasliannya, hingga kegiatan wisata yang ramah lingkungan—semua bisa kita temukan tanpa harus keluar dari negeri sendiri. Artikel ini akan mengajak Anda mengenal 5 tempat wisata asyik di Indonesia yang bukan cuma indah, tapi juga mendukung upaya pelestarian budaya dan alam. Yuk, kita simak!
1. Desa Penglipuran – Bali
Bicara soal desa adat yang sukses mempertahankan tradisi di tengah arus modernisasi, nama Desa Penglipuran tentu tak bisa dilewatkan. Terletak di Kabupaten Bangli, Bali, desa ini dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia.
Pengunjung yang datang akan disambut oleh deretan rumah tradisional Bali yang rapi dan bersih. Selain itu, masyarakat desa secara aktif menjaga adat istiadat mereka—mulai dari tata cara berpakaian, upacara keagamaan, hingga pengelolaan sampah yang ketat dan mandiri.
Tidak ada kendaraan bermotor di dalam desa. Semua wisatawan berjalan kaki, sehingga udara tetap bersih dan lingkungan terjaga. Dengan berkunjung ke sini, kita tidak hanya menikmati suasana tenang dan damai, tapi juga ikut mendukung ekonomi lokal tanpa merusak budaya asli.
2. Taman Nasional Lore Lindu – Sulawesi Tengah
Bagi pencinta alam dan petualangan, Taman Nasional Lore Lindu adalah surga tersembunyi yang patut dikunjungi. Kawasan ini merupakan habitat alami berbagai spesies endemik Sulawesi, termasuk anoa, babirusa, dan tarsius.
Selain keanekaragaman hayatinya, taman ini juga menyimpan kekayaan budaya berupa situs megalitikum yang usianya sudah mencapai ribuan tahun. Patung-patung batu misterius tersebar di seluruh kawasan, menjadi bukti bahwa peradaban masa lalu pernah berkembang di sini.
Wisata ke Lore Lindu tak hanya sekadar berjalan-jalan di hutan, tapi juga perjalanan spiritual dan edukatif yang menyatu dengan budaya dan sejarah. Tentu saja, semua aktivitas di kawasan ini dilakukan dengan prinsip konservasi yang ketat.
3. Kampung Naga – Jawa Barat
Di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terdapat sebuah kampung yang seakan terhenti oleh waktu—Kampung Naga. Masyarakatnya masih hidup dengan cara-cara tradisional, menjauh dari penggunaan teknologi modern, dan menjaga keseimbangan dengan alam secara turun-temurun.
Rumah-rumah di Kampung Naga terbuat dari bahan alami seperti bambu dan ijuk, tanpa semen atau besi. Sistem pertanian mereka juga berkelanjutan, menggunakan pupuk organik dan tidak merusak lingkungan.
Wisatawan yang datang dapat belajar banyak tentang filosofi hidup masyarakat Sunda yang menghormati alam dan leluhur. Namun, tentu saja harus mengikuti aturan ketat yang berlaku di kampung ini—sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya lokal.
4. Taman Nasional Wakatobi – Sulawesi Tenggara
Kalau kamu pencinta laut, Wakatobi adalah destinasi yang wajib masuk daftar liburanmu. Terkenal dengan keindahan bawah lautnya yang luar biasa, Wakatobi adalah bagian dari segitiga terumbu karang dunia dan rumah bagi lebih dari 750 spesies karang.
Namun yang membuat Wakatobi lebih istimewa adalah pendekatannya terhadap konservasi. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat telah lama bekerja sama menjaga ekosistem laut agar tetap lestari, sekaligus memberdayakan komunitas nelayan lokal lewat ekowisata.
Di sini, kamu bisa menyelam sambil belajar tentang pentingnya menjaga laut, serta mengenal budaya masyarakat Bajo—suku laut yang hidup harmonis dengan alam selama berabad-abad.
5. Desa Wae Rebo – Nusa Tenggara Timur
Bayangkan tinggal di sebuah desa kecil di atas gunung, dikelilingi kabut pagi, dan tinggal di rumah adat berbentuk kerucut yang unik. Itulah pengalaman yang akan kamu dapatkan di Wae Rebo, desa tradisional yang terletak di Kabupaten Manggarai, Flores.
Untuk mencapai Wae Rebo, wisatawan harus berjalan kaki selama 3-4 jam melalui hutan dan perbukitan. Tapi setibanya di sana, semua lelah akan terbayar lunas. Penduduk desa menyambut dengan ramah, dan kamu bisa ikut merasakan kehidupan sehari-hari mereka—mulai dari menenun, berkebun, hingga memasak secara tradisional.
Dengan menginap di rumah adat Mbaru Niang, kamu tidak hanya berlibur, tetapi juga ikut menjaga eksistensi budaya Manggarai yang sudah berusia ratusan tahun. Desa ini juga mendapat penghargaan dari UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Kenapa Liburan Seperti Ini Penting?
Wisata yang memperhatikan kelestarian alam dan budaya bukan hanya soal tren, tapi kebutuhan. Indonesia adalah negara megabiodiversitas dengan kekayaan budaya terbesar kedua di dunia setelah India. Tapi tanpa perlindungan dan partisipasi aktif kita sebagai wisatawan, semua itu bisa hilang perlahan.
Kemenparekraf sendiri kini mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan melalui berbagai program seperti desa wisata, kampanye sadar wisata, dan penguatan ekosistem ekonomi kreatif lokal. Tujuannya, agar pariwisata tidak hanya mendatangkan keuntungan ekonomi jangka pendek, tetapi juga manfaat sosial dan ekologis jangka panjang.
Tips Jadi Wisatawan Bertanggung Jawab:
- Pilih penginapan ramah lingkungan yang dikelola oleh masyarakat lokal.
- Bawa botol minum sendiri dan kurangi penggunaan plastik sekali pakai.
- Hormati adat dan budaya lokal, termasuk cara berpakaian dan berbicara.
- Ikut dalam kegiatan pelestarian, seperti menanam pohon atau bersih-bersih pantai.
- Belanja oleh-oleh dari pelaku UMKM setempat.
Liburan bukan sekadar untuk menyenangkan diri sendiri, tapi juga bisa jadi cara kita berkontribusi pada bumi dan budaya kita. Jadi, saat merencanakan liburan berikutnya, coba deh pilih destinasi yang asik sekaligus berdampak positif.
Indonesia punya banyak tempat indah yang bisa kita nikmati—tanpa harus merusak, tapi justru ikut melindungi. Yuk, liburan sambil jaga alam dan budaya!