Belengong: Unggas Persilangan Bebek dan Mentoq yang Dagingnya Jadi Sate Favorit di Brebes

Sate Belengong Kuliner Khas Brebes
Sumber :
  • Ksmtour

Brebes, WISATA – Di tengah keramaian pasar tradisional dan hiruk-pikuk warung makan pinggir jalan di Kabupaten Brebes, ada satu jenis sate yang selalu laris manis diburu pembeli, terutama saat pagi dan sore hari: sate belengong. Bagi sebagian orang di luar Brebes, nama "belengong" mungkin terdengar asing. Namun, bagi warga lokal dan para pecinta kuliner khas daerah, belengong bukan sekadar nama, melainkan bagian dari identitas kuliner yang unik dan menggoda selera.

Mudik Lebaran, Singgah Dulu di Brebes: Inilah 20 Destinasi Wisata, Tempat Kulineran, dan Oleh-Oleh Khas Brebes

Belengong adalah jenis unggas hasil persilangan antara bebek dan mentoq (entok). Secara penampilan, belengong mirip dengan bebek namun memiliki tubuh lebih besar dan daging yang lebih padat. Persilangan alami ini menghasilkan hewan ternak yang lebih tahan penyakit dan memiliki kualitas daging yang dianggap lebih lezat, gurih, dan tidak amis seperti bebek biasa.

Asal Usul Belengong: Unggas "Hybrid" yang Disukai Peternak

Kuliner Unik Hanya Ada di Brebes: Sate Blengong, Enak, Gurih, Empuk, dan Murah! Tentunya Halal

Menurut para peternak di Desa Kaligangsa Kulon, Kecamatan Brebes, belengong telah lama dipelihara oleh warga sebagai alternatif dari bebek dan mentoq. Keunggulan utama belengong terletak pada ketahanannya terhadap penyakit dan tingkat produktivitasnya yang tinggi. Selain itu, belengong juga mudah beradaptasi dengan lingkungan, tidak memerlukan perawatan yang rumit, serta memiliki nafsu makan yang tinggi—faktor yang sangat disukai oleh peternak kecil.

"Belengong itu hasil kawin silang alami antara bebek betina dan entok jantan. Anakannya punya kelebihan di daya tahan tubuh dan dagingnya tebal," ujar Pak Wardi, salah satu peternak unggas di Brebes, yang sudah beternak belengong sejak 2005.

Megawati Hangestri Cetak Sejarah! Jadi Pevoli Indonesia Pertama di Liga Turki, Ini Misi Berat yang Menantinya

Pak Wardi menambahkan bahwa belengong biasanya mulai dipanen saat berusia 3–4 bulan. Di usia tersebut, beratnya bisa mencapai 3–4 kilogram. Dagingnya yang tebal dan gurih inilah yang membuat belengong semakin digemari, terutama untuk diolah menjadi sate.

Sate Belengong: Cita Rasa yang Khas dan Tak Tertandingi

Sate belengong memiliki cita rasa yang unik. Tidak seperti sate ayam yang cenderung lembut atau sate kambing yang padat dan berlemak, sate belengong berada di tengah-tengah. Tekstur dagingnya kenyal namun empuk, dengan rasa gurih yang meresap hingga ke serat daging. Inilah yang membuat sate belengong begitu digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari masyarakat lokal hingga para pelancong kuliner.

"Sate belengong itu favorit saya kalau mudik ke Brebes. Rasanya beda, lebih gurih dan bumbunya nendang," kata Lina, warga Jakarta yang rutin pulang kampung ke Brebes setiap Lebaran.

Biasanya, sate belengong disajikan dengan lontong atau nasi putih, lengkap dengan sambal kacang, kecap, dan irisan bawang merah mentah. Beberapa warung bahkan menambahkan serundeng atau taburan kelapa parut yang disangrai, untuk menambah rasa gurih alami.

Bumbu yang digunakan pun khas. Proses marinasi daging dilakukan semalaman dengan rempah-rempah seperti bawang putih, ketumbar, kemiri, dan kunyit. Saat dibakar, aroma harumnya langsung menggoda, menandakan kelezatan yang tak bisa ditolak.

Sentra Produksi di Brebes: Dari Peternakan ke Warung Sate

Salah satu sentra peternakan belengong di Brebes berada di Desa Pesantunan dan Kaligangsa. Di daerah ini, peternakan belengong tumbuh subur dan menjadi mata pencaharian utama bagi banyak keluarga. Para peternak menjual belengong hidup ke pasar atau langsung ke pedagang sate yang menjadi pelanggan tetap.

Di sisi lain, warung-warung sate belengong tersebar di sepanjang jalan utama Brebes—mulai dari kawasan Pasar Batang hingga Jalan Ahmad Yani. Salah satu warung sate belengong paling legendaris adalah milik Bu Tatik, yang sudah berjualan sejak tahun 1990-an. Warungnya selalu ramai, terutama di akhir pekan atau musim liburan.

Menurut Bu Tatik, dalam sehari ia bisa menghabiskan 10–15 ekor belengong, tergantung banyaknya pengunjung. "Kadang kalau ramai, jam 3 sore sudah habis. Banyak yang pesan untuk acara juga," ujarnya sambil membakar sate di tungku arang.

Potensi Ekonomi dan Peluang Usaha

Belengong bukan hanya unggas biasa. Di Brebes, keberadaannya telah mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, mulai dari peternakan, perdagangan pakan ternak, hingga industri kuliner. Bahkan, beberapa pelaku UMKM mulai mengembangkan olahan lain dari daging belengong, seperti abon belengong, dendeng belengong, hingga belengong krispi.

Pemerintah daerah setempat pun menyadari potensi ini. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Brebes secara berkala memberikan pelatihan dan bantuan bibit unggul kepada peternak belengong, agar dapat meningkatkan produksi dan kualitas.

"Kalau dikelola serius, belengong bisa menjadi ikon kuliner Brebes, bahkan bisa menembus pasar luar daerah atau ekspor," ungkap Drh. Bambang, pejabat di Dinas Peternakan Brebes.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski memiliki potensi besar, peternak belengong masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan pakan, harga jual yang fluktuatif, dan belum adanya regulasi khusus terkait budidaya belengong. Di sisi lain, permintaan yang terus meningkat bisa menjadi peluang besar jika dikelola secara profesional.

Beberapa peternak muda di Brebes mulai mengadopsi sistem peternakan modern berbasis digital, dengan mencatat pertumbuhan belengong, konsumsi pakan, hingga hasil panen menggunakan aplikasi sederhana. Inovasi ini diharapkan bisa menjadi model peternakan masa depan yang lebih efisien dan menguntungkan.

Menjaga Warisan Kuliner Lokal

Belengong dan olahannya seperti sate belengong bukan sekadar makanan enak, tapi juga bagian dari identitas budaya dan kuliner lokal yang patut dijaga. Dalam era modernisasi dan globalisasi, kuliner khas daerah seperti ini justru semakin dicari karena keunikan dan nilai tradisionalnya.

Dengan dukungan dari pemerintah, pelaku UMKM, dan masyarakat luas, belengong bisa menjadi kebanggaan Brebes yang mendunia. Apalagi di tengah tren wisata kuliner yang terus meningkat, sate belengong punya peluang besar untuk bersaing dengan kuliner daerah lain.

Jadi, jika Anda berkunjung ke Brebes, jangan lewatkan untuk mencicipi sate belengong yang menggoda. Rasakan perpaduan cita rasa tradisional, daging berkualitas, dan bumbu khas yang menjadikannya salah satu warisan kuliner paling istimewa dari tanah Brebes.