Wellness Etnaprana Tourism Menjadi Tren Baru Mengobati FOMO, YOLO, dan FOPO, Mengapa? Ini Alasannya
- Image Creator Grok/Handoko
Malang, WISATA - Di tengah arus globalisasi dan percepatan teknologi digital, banyak individu tanpa sadar terjebak dalam pola hidup yang melelahkan secara mental maupun emosional. Istilah seperti FOMO (Fear of Missing Out), YOLO (You Only Live Once), dan FOPO (Fear of Other People's Opinions) menjadi bagian dari budaya populer modern yang memengaruhi cara orang mengambil keputusan, berinteraksi sosial, bahkan berlibur. Dalam pusaran ini, muncul tren baru bernama Wellness Etnaprana Tourism, sebuah konsep pariwisata yang memadukan elemen ketenangan, alam, budaya lokal, dan filosofi hidup stoik. Menariknya, konsep ini mulai dianggap sebagai solusi efektif untuk mengatasi gejala FOMO, YOLO, dan FOPO. Mengapa demikian?
1. Mengenal Wellness Etnaprana Tourism
Wellness Etnaprana Tourism berasal dari gabungan kata "wellness" (kesehatan holistik), "etno" (budaya lokal), dan "prana" (energi kehidupan). Dalam praktiknya, wisatawan tidak hanya berlibur untuk menikmati pemandangan, tapi juga terlibat dalam kegiatan spiritual, meditasi, yoga, terapi alam, dan interaksi budaya yang menghidupkan kembali koneksi antara tubuh, pikiran, dan lingkungan sekitar. Konsep ini juga mengusung filosofi stoikisme, yaitu ajaran kuno tentang menerima keadaan, fokus pada hal yang bisa dikendalikan, dan hidup selaras dengan alam.
2. Mengapa FOMO, YOLO, dan FOPO Semakin Umum?
Tekanan sosial media dan ekspektasi dari lingkungan membuat banyak orang merasa harus terus terlihat “aktif”, bahagia, dan sukses. Mereka takut ketinggalan tren (FOMO), terdorong melakukan hal ekstrem demi pengalaman sesaat (YOLO), dan terlalu khawatir dengan pandangan orang lain (FOPO). Kondisi ini memicu stres, kelelahan mental, dan perasaan tidak puas yang berkelanjutan.
3. Alasan Wellness Etnaprana Tourism Jadi Solusi
a. Mengajak Kembali ke Kesadaran Diri