Gubernur Terpilih Khofifah Indar Parawansa Dorong Sawo Tanah Merah Jadi Ikon Potensi Lokal Jawa Timur
- Instagram khofifah.ip
Surabaya, WISATA — Gubernur terpilih Jawa Timur untuk periode 2025-2030, Khofifah Indar Parawansa, kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan potensi lokal. Beliau kali ini menyoroti Sawo Tanah Merah, buah khas Bangkalan, Madura, yang dikenal dengan rasa manis dan tekstur lembutnya.
Sawo Tanah Merah bukan hanya hasil bumi, tetapi juga simbol kekayaan budaya dan identitas masyarakat Madura. Dengan kualitasnya yang tak kalah dari jenis sawo lainnya di Indonesia, Sawo Tanah Merah berpotensi untuk dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Khofifah meyakini, produk lokal seperti ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.
Dalam unggahan di Instagram @khofifah.ip, Khofifah menuliskan pesan yang mengajak masyarakat untuk mendukung produk lokal. “Sawo Tanah Merah adalah simbol kekayaan alam Madura yang perlu kita jaga dan promosikan. Dengan mencintai produk lokal, kita turut memperkuat ekonomi rakyat dan menjaga warisan budaya kita,” ujar Khofifah. Pesan ini disambut antusias oleh warganet, banyak di antaranya yang memuji perhatian Khofifah terhadap produk lokal dan UMKM.
Para petani lokal di Bangkalan pun menyambut baik upaya ini. Rudi, seorang petani, mengatakan, “Kami merasa senang karena ada perhatian khusus dari pemerintah terhadap produk kami. Semoga dengan adanya program promosi ini, Sawo Tanah Merah bisa dikenal lebih luas dan kami bisa menjual lebih banyak.”
Khofifah menambahkan bahwa pengembangan Sawo Tanah Merah tidak hanya akan bermanfaat bagi perekonomian daerah, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Madura. Program-program pelatihan bagi petani dan pengusaha lokal akan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas produk serta pengemasannya agar lebih menarik di pasar yang lebih luas.
Sawo Tanah Merah dikenal dengan rasa manis yang khas dan kandungan gizinya yang bermanfaat bagi kesehatan. Buah ini berpotensi menjadi bahan olahan yang dapat dipasarkan, seperti sirup, selai, hingga produk olahan kue dan makanan ringan. Potensi pasar yang luas sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor produk-produk lokal. Dengan dukungan yang tepat, Khofifah berharap Sawo Tanah Merah bisa menjadi komoditas unggulan yang membawa nama Jawa Timur ke kancah internasional.
Khofifah menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam mengembangkan produk lokal. “Maju tidaknya sebuah daerah sangat bergantung pada bagaimana kita semua mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak. Sawo Tanah Merah adalah contoh bagaimana kekayaan lokal bisa menjadi tulang punggung ekonomi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Lebih dari itu, Khofifah ingin menjadikan Sawo Tanah Merah sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya Madura. “Melalui pengembangan produk lokal seperti Sawo Tanah Merah, kita turut memperkenalkan kebudayaan daerah kepada dunia,” kata Khofifah. Dengan langkah ini, beliau berharap masyarakat dapat menghargai produk-produk lokal dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan.
Langkah Khofifah dalam memajukan Sawo Tanah Merah menjadi contoh konkret bagaimana pemimpin daerah bisa mengintegrasikan aspek ekonomi dan budaya dalam program pembangunan. Melalui promosi yang lebih luas dan pengembangan produk, Sawo Tanah Merah diharapkan mampu menjadi daya tarik wisatawan dan investor, sekaligus menjaga warisan budaya yang berharga.
Dengan strategi yang direncanakan, diharapkan Sawo Tanah Merah dapat menjadi contoh sukses pengembangan potensi lokal di Jawa Timur. “Mari bersama-sama kita dorong potensi lokal ini agar semakin dikenal, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Dengan mencintai dan mendukung produk lokal, kita turut memperkuat ekonomi rakyat dan menjaga warisan daerah kita. Sawo Tanah Merah, dari Madura untuk Indonesia,” tutup Khofifah.