Rahasia Sukses Budaya Korea dan Jepang Menaklukkan Pasar Dunia: Pelajaran untuk Indonesia

Ilustrasi Anime Budaya Indonesia
Sumber :
  • Image Creator /Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam beberapa dekade terakhir, Korea Selatan dan Jepang telah membuktikan bahwa budaya dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam menaklukkan pasar dunia. Fenomena Hallyu atau "gelombang Korea" dan budaya pop Jepang yang melibatkan anime, manga, hingga fashion telah menyebar luas dan berhasil memengaruhi preferensi konsumen di banyak negara. Keberhasilan ini tidak hanya berkontribusi pada perekonomian kedua negara tetapi juga mengubah cara dunia memandang budaya Asia. Lantas, apa rahasia di balik suksesnya Korea Selatan dan Jepang? Dan bagaimana Indonesia dapat belajar dari strategi mereka untuk mengekspor budayanya?

Tiga Jurus Sakti Pemerintah untuk Mengangkat UMKM ke Pentas Dunia

1. Membangun Citra Budaya yang Konsisten dan Menarik

Salah satu alasan mengapa budaya Korea dan Jepang begitu digemari di seluruh dunia adalah konsistensi dalam citra yang mereka bangun. Korea Selatan, misalnya, melalui musik K-pop, drama, dan gaya hidup yang ditampilkan dalam serial drama serta iklan, telah berhasil menciptakan daya tarik global yang unik. Citra positif Korea sebagai negara dengan kreativitas tinggi dan inovatif berhasil ditampilkan melalui berbagai media, sehingga menarik perhatian para penonton internasional.

Ancaman E-Commerce Asing Terhadap UMKM Lokal: Kasus Temu dan Dampaknya di Indonesia

Menurut laporan dari Korea Foundation for International Culture Exchange (KOFICE), pada tahun 2023, industri budaya Korea menyumbang lebih dari $12 miliar dari pendapatan ekspor mereka. Artinya, budaya Korea Selatan bukan hanya mempromosikan negaranya tetapi juga membawa kontribusi ekonomi yang besar. Drama Korea seperti Squid Game yang berhasil mencapai rekor penonton tertinggi di Netflix dan grup musik seperti BTS dan Blackpink yang merajai tangga lagu dunia menjadi bukti bahwa Korea berhasil menciptakan "brand budaya" yang kuat di mata internasional.

Jepang, di sisi lain, membangun citra unik melalui anime dan manga. Produk-produk budaya Jepang seperti Naruto, One Piece, dan Attack on Titan tidak hanya mendominasi industri hiburan lokal tetapi juga menciptakan pasar global yang sangat besar. Pada tahun 2022, nilai pasar anime di seluruh dunia tercatat mencapai lebih dari $24 miliar menurut The Association of Japanese Animations (AJA). Melalui karakteristik khas mereka, anime dan manga menjadi simbol budaya Jepang yang kini diakui dan digemari di seluruh dunia.

Mengkritisi Permenkominfo Nomor 3 Tahun 2024 Sertifikasi yang Membebani Industri

2. Menciptakan Produk Budaya dengan Kualitas Tinggi dan Cerita yang Menyentuh

Korea Selatan dan Jepang memahami pentingnya kualitas dalam produk budaya mereka. K-drama dan anime tidak hanya memberikan hiburan semata tetapi juga menawarkan cerita-cerita yang menyentuh hati, kompleks, dan mencerminkan nilai-nilai universal yang mudah diterima oleh berbagai kalangan. Hal ini membuat produk budaya mereka diterima oleh banyak budaya dan menjadi tontonan favorit masyarakat dunia.

Sebagai contoh, drama Korea sering kali menghadirkan cerita tentang perjuangan hidup, cinta, dan persahabatan yang kuat. Hal ini dapat dilihat pada drama populer seperti Crash Landing on You dan Itaewon Class, yang bukan hanya menyuguhkan cerita cinta tetapi juga menyoroti keberanian dan keteguhan karakter utama dalam menghadapi rintangan. Dengan kualitas produksi yang sangat baik dan cerita yang menggugah emosi, drama-drama ini mampu menarik jutaan penggemar dari berbagai negara.

Di Jepang, produk anime seperti Spirited Away dari Studio Ghibli telah diakui dunia dan bahkan meraih penghargaan Oscar. Dengan menggabungkan kualitas animasi yang tinggi dengan cerita yang mendalam, anime Jepang tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga mengandung pesan-pesan sosial dan budaya yang dapat dinikmati oleh penonton segala usia.

3. Dukungan Pemerintah dan Ekosistem yang Mendukung Industri Kreatif

Keberhasilan Korea Selatan dan Jepang dalam mengekspor budayanya tidak lepas dari peran pemerintah dalam menciptakan ekosistem yang mendukung industri kreatif. Pemerintah Korea Selatan, misalnya, memberikan subsidi dan insentif bagi para pelaku industri hiburan. Dukungan ini meliputi fasilitas produksi, kemudahan akses pembiayaan, hingga promosi produk budaya ke pasar internasional. Selain itu, mereka juga berinvestasi besar dalam riset pasar untuk memahami preferensi audiens global, sehingga produk yang dihasilkan dapat diterima di pasar yang lebih luas.

Di Jepang, pemerintah juga mendukung penyebaran budaya Jepang melalui diplomasi budaya, di mana anime dan produk budaya lainnya diperkenalkan ke luar negeri sebagai bagian dari program promosi nasional. Pemerintah Jepang bekerja sama dengan lembaga swasta untuk memfasilitasi distribusi anime dan manga ke pasar internasional, seperti yang terlihat dalam peningkatan penjualan produk-produk Jepang di Amerika dan Eropa.

4. Memanfaatkan Teknologi dan Platform Digital

Teknologi memainkan peran penting dalam kesuksesan budaya Korea Selatan dan Jepang. Dengan adanya platform digital seperti YouTube, Spotify, dan Netflix, produk-produk budaya dapat diakses dengan mudah oleh audiens global. Korea Selatan, misalnya, sangat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan K-pop, sehingga artis-artis seperti BTS dan Blackpink dapat berinteraksi langsung dengan penggemar mereka di seluruh dunia. Strategi ini memungkinkan budaya Korea menyebar lebih cepat dan menjangkau generasi muda yang sangat aktif di platform digital.

Jepang juga menggunakan platform digital untuk mendistribusikan anime ke pasar global. Dengan bekerja sama dengan platform streaming seperti Crunchyroll, Netflix, dan Hulu, anime Jepang dapat dinikmati oleh penonton di berbagai negara. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan eksposur produk Jepang tetapi juga mendorong peningkatan jumlah penggemar anime di seluruh dunia.

Pelajaran untuk Indonesia: Potensi Budaya sebagai Kekuatan Ekspor

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan potensi besar untuk menembus pasar global. Indonesia dikenal dengan seni tradisional, kerajinan, kuliner, dan musik yang unik. Warisan budaya seperti batik, gamelan, angklung, dan kuliner seperti rendang telah dikenal di berbagai negara. Namun, Indonesia masih perlu belajar dari Korea Selatan dan Jepang dalam membangun strategi budaya yang terintegrasi dan berskala besar.

Selain itu, Indonesia memiliki potensi demografi yang besar dengan banyaknya generasi muda yang kreatif dan melek teknologi. Generasi milenial dan Gen Z Indonesia dapat menjadi penggerak utama dalam mempromosikan budaya Indonesia ke kancah internasional. Pemerintah dapat berperan dalam menyediakan ekosistem yang mendukung, seperti membangun infrastruktur dan fasilitas produksi, serta memberikan dukungan pembiayaan bagi para pelaku industri kreatif.

Pemerintah juga dapat mendukung budaya Indonesia dengan membuat regulasi yang mempermudah ekspor produk budaya. Misalnya, film dan musik Indonesia bisa mendapatkan dukungan promosi di festival-festival internasional, sehingga dapat meningkatkan eksposur budaya Indonesia di mata dunia.

Keberhasilan Korea Selatan dan Jepang dalam menjadikan budaya sebagai alat penetrasi pasar global memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia. Dengan mengembangkan strategi budaya yang terintegrasi, didukung oleh pemerintah, dan memanfaatkan teknologi digital, Indonesia berpotensi besar untuk mempromosikan budayanya ke dunia. Kini saatnya Indonesia membangun "brand budaya" yang kuat agar budaya lokal bisa diterima dan dihargai di panggung internasional.