KARIMUN JAWA: Surga di Jepara, Kawasan Tropis dengan Sejarah Menarik dan Akses yang Mudah
- viva.co.id/U-Report
Jepara, WISATA – Siapa yang belum tahu Karimun Jawa?
Karimun Jawa merupakan destinasi wisata populer yang berada di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah.
Dikenal sebagai salah satu surga tropis di Indonesia, kepulauan ini menawarkan keindahan alam yang memukau, mulai dari pantai berpasir putih, terumbu karang yang menakjubkan, hingga keanekaragaman hayati bawah laut yang luar biasa.
Tak hanya pemandangannya yang menawan, Karimun Jawa juga memiliki sejarah yang menarik serta akses yang kini, semakin mudah dijangkau.
Karimun Jawa memiliki legenda yang kaya akan cerita.
Menurut catatan sejarah, kepulauan ini pertama kali ditemukan oleh Sunan Nyamplungan.
Sunan Nyamplungan merupakan salah satu putra Sunan Muria, salah seorang Wali Songo.
Dalam perjalanannya menyebarkan agama Islam, Sunan Nyamplungan dikisahkan tersesat di laut, hingga akhirnya menemukan kepulauan ini.
Nama "Karimun" sendiri diyakini berasal dari kata "kerem" yang berarti tenggelam, karena pulau ini terlihat samar-samar dari kejauhan, seolah-olah tenggelam di permukaan laut.
Selain itu, Karimun Jawa juga pernah menjadi tempat singgah bagi para pelaut dan pedagang dari berbagai penjuru dunia.
Hal ini membuat kepulauan ini tidak hanya kaya akan budaya lokal, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan asing yang pernah singgah di sana.
Untuk menuju Karimun Jawa, ada beberapa pilihan transportasi yang bisa dipilih.
Letaknya yang berada di sebelah Utara Pulau Jawa, membuat Karimun Jawa dapat diakses melalui darat dan laut.
1. Via Pelabuhan Kartini, Jepara
Anda bisa melalui Pelabuhan Kartini yang terletak di kota Jepara. Dari pelabuhan ini, Anda bisa menggunakan kapal feri atau kapal cepat untuk menyeberang ke Karimun Jawa. Kapal feri biasanya memakan waktu sekitar 4-5 jam, sedangkan kapal cepat hanya memerlukan waktu 2-3 jam. Bagi Anda yang ingin pengalaman perjalanan yang lebih cepat, kapal cepat bisa menjadi pilihan tepat, meski tarifnya sedikit lebih mahal dibandingkan kapal feri.
2. Via Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang