PEKALONGAN: Lolos Sidang Penetapan, Apem Kesesi Bakal Berstatus Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 31 Agustus 2024 - 18:21 WIB
Sumber :
- jatengprov.go.id
Pekalongan, WISATA – Salah satu penganan khas Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Apem Kesesi, bakal memiliki status baru sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) atau Intangible Cultural Heritage.
Status ini diberikan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Winaryo menyatakan, penetapan status tersebut merupakan tindak lanjut dari sidang penetapan warisan budaya tak benda oleh Kemendikbud Ristek, pada 21 Agustus 2024 lalu.
Baca Juga :
LUMAJANG: Krecek Bung, Makanan Tradisional, Simbol Kearifan Lokal yang Diakui Secara Nasional
Menurut Winaryo, apem kesesi merupakan salah satu kudapan dari Dukuh Bantul, Desa Kesesi, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.
Jajanan tersebut muncul pertama kali pada tahun 1960an, yaitu pada acara Khaul Mbah Kiai Gendon.
Winaryo menambahkan, apem kesesi dibuat dari adonan tepung beras dan gula aren yang dibentuk bulat dan dialasi daun pisang.
Adonan apem, kemudian dimasak dengan cara dikukus dengan dandang khusus.
Campuran antara tepung dan gula aren membuat apem kesesi memiliki rasa manis legit.
Winaryo mengimbau masyarakat untuk melestarikan apem kesesi sebagai warisan budaya, dengan cara menyajikan makanan ringan tersebut di dalam menu jamuan makan di setiap kegiatan, baik kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat maupun masyarakat Kabupaten Pekalongan.
Selain itu, saat ini para produsen apem kesesi telah memiliki paguyuban yang menaungi mereka.
Winarno menambahkan, ada satu lagi warisah budaya Kabupaten Pekalongan, yakni Pertunjukan Seni Sintren Kabupaten Pekalongan.
Sintren berstatus sebagai WBTb sejak tahun 2019.
Tarian daerah tersebut berkisah tentang kisah asmara antara Putri Ki Ageng Sentanu, Sulasih, dengan Putra Joko Bau, Sulamjono.
Romantisme kedua sejoli tersebut terhalang restu orang tua mereka.
Pada tahun 2025 nanti, Pemkab Pekalongan juga akan mengusulkan dua kesenian khas Kota Santri sebagai WATB, yaitu Gendukan dan Langkah Telu.
Keduanya berasal dari Desa Karanganyar, Kecamatan Tirto.
(Sumber: jatengprov.go.id)