Stoikisme: Filsafat Kuno yang Menginspirasi Kehidupan Modern

Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image creator Bing/ Handoko

Jakarta, WISATA - Stoikisme, aliran filsafat yang lahir di Yunani kuno, tetap relevan hingga saat ini dengan menawarkan pandangan mendalam tentang alam semesta dan kehidupan manusia. Stoikisme mengajarkan prinsip-prinsip yang membantu kita menjalani hidup dengan bijaksana dan harmonis. Artikel ini akan membahas asumsi-asumsi Stoikisme tentang manusia dan alam semesta, serta relevansinya di era modern.

Zeno dari Citium: Filsuf Legendaris yang Mengubah Sejarah Stoicisme

Asumsi Stoikisme tentang Alam Semesta

Stoikisme meyakini bahwa dunia ini tertata berdasarkan satu prinsip rasional, yang disebut logos. Prinsip ini mengatur segala sesuatu di alam semesta dan memastikan bahwa semua kejadian terjadi sesuai dengan tatanan ilahi.

Jejak Pemikiran Aristoteles: Bagaimana Filsuf Muslim Mengembangkan Gagasan Sang Filsuf Yunani

Dunia Ini Tertata Berdasarkan Logos

Logos adalah prinsip rasional yang mengatur alam semesta. Menurut filsuf Stoik, setiap kejadian di dunia ini tidaklah acak, melainkan bagian dari suatu tatanan yang rasional. Ini berarti bahwa ada makna dan tujuan di balik setiap peristiwa yang terjadi.

Menguasai Diri Sendiri: Cara Epictetus Memandang Pengendalian Diri sebagai Kekuatan Terbesar

Tatanan Itu Berasal dari ‘Kandungan’ Ketuhanan di Dalamnya

Stoikisme mengajarkan bahwa tatanan rasional dari alam semesta berasal dari kandungan ketuhanan yang ada di dalamnya. Tuhan ada dalam segala sesuatu dan segala sesuatu dalam Tuhan, sebuah konsep yang dikenal sebagai pantheisme. Hal ini mencerminkan keyakinan bahwa ada elemen ilahi yang mengatur dan memelihara tatanan tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title