Jadi Pemain yang Paling Ditakuti Vietnam, Eks Striker Timnas Putuskan Pensiun Dini dan Sekarang Dia.

Striker Timnas Indonesia yang ditakuti Vietnam
Sumber :
  • tvonews.com

Jakarta, WISATA - Alan Martha, mantan striker muda Timnas Indonesia, sempat menjadi momok menakutkan bagi Vietnam. Dalam Kualifikasi Piala Asia U-16 2008, ia mencetak empat gol saat Garuda Muda berhadapan dengan Vietnam, menjadikannya bintang yang diwaspadai oleh lawan.

Sst…, Ini Line-Up Pemain Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Percayakan Kevin Diks Sebagai Starter

Namun, karier cemerlang Alan Martha tidak berlangsung lama. Ia memutuskan untuk pensiun dari timnas di usia yang masih muda, membuat banyak penggemar sepak bola Indonesia terkejut dan kecewa.

Jejak Karier Alan Martha

Dukungan 70 Ribu Suporter Timnas Indonesia Siap Guncang Asia di SUGBK

Sebelum dikenal sebagai pemain yang menakutkan Vietnam, Alan Martha telah menunjukkan bakatnya sejak dini. Ia pertama kali dipanggil ke Timnas Indonesia U-16 untuk Kualifikasi Piala Asia 2008. Dalam turnamen itu, Alan membawa Timnas Indonesia lolos ke 16 besar setelah mengalahkan Vietnam dengan penampilan luar biasanya.

Pada Kualifikasi Piala Asia U-19 2010, Alan Martha kembali menunjukkan ketajamannya. Bersama Syamsir Alam, ia menjadi andalan lini serang Timnas Indonesia U-19. Penampilan gemilangnya membuatnya dipilih untuk bergabung dengan skuad SAD Uruguay dari tahun 2008 hingga 2010, di mana ia menimba ilmu sepak bola bersama pemain-pemain muda berbakat lainnya seperti Syamsir Alam dan Yandi Sofyan.

Timnas Indonesia Siap Hadapi Jepang, Ada Pesan Motivasi dari Noussair Mazraoui Pemain MU

Perjalanan di Dunia Sepak Bola

Setelah kembali dari Uruguay, Alan Martha bergabung dengan Sriwijaya FC U-21 dan berhasil meraih gelar juara liga pada tahun 2013. Kesuksesan tersebut membawanya ke tim senior Sriwijaya FC. Namun, kariernya terganggu ketika kompetisi Liga Indonesia dihentikan pada tahun 2015.

Selama periode vakum tersebut, Alan sempat melanjutkan pendidikan dan bermain untuk beberapa klub lokal seperti Villa 2000, Celebest FC, dan Persikad Depok. Namun, karier sepak bolanya perlahan meredup, dan akhirnya ia memutuskan untuk pensiun dini di usia 25 tahun. Keputusan ini diambilnya untuk fokus pada pendidikan di jurusan hukum di Universitas Tamansiswa, Padang.

Kehidupan Setelah Pensiun

Setelah memutuskan gantung sepatu, Alan Martha sempat menghilang dari sorotan publik. Namun, ia kembali muncul dalam aksi sosial membantu penanganan pandemi Covid-19 di Puskesmas Pauh Barat, Pariaman Tengah, Sumatera Barat.

Terbaru, Alan Martha kini beralih peran menjadi pelatih. Ia melatih klub lokal Persikopa Kota Pariaman dan berhasil membawa timnya mencapai babak final di Piala Suratin U-17. Di partai final, Persikopa harus puas menjadi runner-up setelah dikalahkan oleh Batavia FC pada Sabtu (3/2/2024) lalu.

Penghormatan dan Pengaruh

Keputusan Alan Martha untuk pensiun dini sempat disayangkan oleh banyak penggemar sepak bola tanah air. Di usianya yang masih muda, banyak yang berharap ia bisa terus berkontribusi untuk Timnas Indonesia dan membawa lebih banyak prestasi. Namun, dedikasinya dalam bidang lain, termasuk pendidikan dan pelatihan, menunjukkan bahwa Alan Martha tetap berkomitmen untuk memberikan dampak positif, meski tidak lagi di lapangan hijau.

Keberhasilan Alan membawa Persikopa Kota Pariaman hingga ke final Piala Suratin U-17 menunjukkan potensinya sebagai pelatih. Perjalanan kariernya yang penuh liku dan keputusan-keputusan yang diambilnya memberikan inspirasi bagi banyak anak muda Indonesia yang bercita-cita di dunia sepak bola.