Megawati Hangestri Pulang Kampung: Ditinggal Jadi Legenda, Dilirik Klub Lokal, dan Jadi Sorotan Dunia

Jakarta, WISATA — Dunia voli Indonesia kembali menyorot nama Megawati Hangestri, bintang bola voli nasional yang selama dua musim terakhir bersinar di panggung Korea Selatan bersama Red Sparks. Namun, petualangan sang "Megatron" — julukan khas Megawati — kini resmi berakhir di V-League Korea, seiring keputusannya untuk pulang ke tanah air demi alasan keluarga.

Namun di balik keputusannya kembali ke Indonesia, kisah Megawati ternyata tak sesederhana yang terlihat. Bukan hanya soal kontrak yang berakhir, tetapi juga soal pengakuan, prestasi, dan masa depan yang masih sangat terbuka, bahkan kini disorot oleh berbagai media luar negeri. Berikut ulasan lengkapnya.

Tangis Perpisahan: Akhir Petualangan di Negeri Ginseng

Megawati Hangestri menutup musim kompetisi 2024/2025 dengan pencapaian luar biasa: membawa Red Sparks menjadi runner-up V-League. Prestasi ini sangat membanggakan, mengingat klub tersebut sempat kesulitan bersaing di papan atas saat ia pertama kali bergabung.

Namun, di tengah euforia pencapaian tersebut, Megawati memilih untuk mengakhiri kontraknya dan tidak mengikuti draft pemain asing untuk musim selanjutnya. Alasan utamanya? Ibunya sedang sakit dan ia merasa perlu pulang ke Indonesia untuk mendampingi dan merawat sang ibu.

Keputusan tersebut menuai simpati luas dari para penggemar voli, baik di Indonesia maupun Korea. Dalam unggahan media sosial klub dan media Korea, banyak komentar positif yang menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas dedikasi Megawati.

Media Korea: Megawati Tetap Jadi Sorotan

Halaman Selanjutnya

Meski telah berpamitan dari V-League, nama Megawati rupanya masih menggema di Korea Selatan. Media lokal seperti Kyunghyang Sports menyebut Megawati sebagai pemain asing paling berkesan yang pernah memperkuat Red Sparks, menyandingkannya dengan Madelaynne Montano — legenda klub yang pernah membawa Red Sparks menjuarai liga sebanyak dua kali.