Marcus Aurelius: Kehidupan Tidak Berharga Kecuali Kita Menjalani dengan Kebijaksanaan dan Kebajikan

Marcus Aurelius Tokoh Stoicism
Sumber :
  • playground

Malang, WISATA - Marcus Aurelius, seorang kaisar Romawi yang terkenal dan juga seorang filsuf Stoik, memberikan pandangan mendalam tentang arti sebenarnya dari kehidupan. Salah satu kutipan terkenalnya berbunyi, "Kehidupan tidak berharga kecuali kita menjalani dengan kebijaksanaan dan kebajikan." Kutipan ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita menjalani hidup dan apa yang sebenarnya memberikan nilai pada eksistensi kita.

"Cinta adalah Kekuatan yang Memurnikan Jiwa" - Socrates

Kebijaksanaan dan Kebajikan dalam Stoisisme

Stoisisme adalah aliran filsafat yang menekankan pentingnya hidup yang selaras dengan alam dan kebijaksanaan. Filsafat ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa dicapai dengan hidup secara bijaksana dan berbudi pekerti yang luhur. Kebijaksanaan dan kebajikan adalah dua pilar utama dalam ajaran Stoisisme yang mendefinisikan kualitas hidup seseorang.

"Cinta adalah Kebahagiaan yang Ditemukan dalam Kebijaksanaan dan Kebajikan" - Socrates

Kebijaksanaan

Kebijaksanaan dalam konteks Stoisisme adalah kemampuan untuk membuat keputusan yang benar dan baik berdasarkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang dunia. Kebijaksanaan tidak hanya melibatkan pengetahuan teoretis, tetapi juga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Seorang yang bijaksana adalah orang yang mampu melihat hal-hal secara jernih dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral yang benar.

"Cinta adalah Pencarian Kebenaran dan Kebijaksanaan" - Socrates

Kebajikan

Kebajikan dalam Stoisisme meliputi beberapa aspek penting seperti keadilan, keberanian, pengendalian diri, dan kebijaksanaan. Kebajikan adalah kualitas moral yang memungkinkan seseorang untuk hidup harmonis dengan dirinya sendiri dan dengan orang lain. Seorang yang berbudi pekerti luhur akan selalu berusaha untuk berbuat baik dan adil dalam segala situasi.

Halaman Selanjutnya
img_title