Konsepsi Tujuan Hidup tentang Kebahagiaan melalui Kenikmatan Aliran Filsafat Epikureanisme

Filsafat Epikureanisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Epikureanisme adalah salah satu aliran filsafat yang didirikan oleh Epikuros pada abad ke-4 SM di Yunani. Aliran filsafat ini menekankan pentingnya mencapai kebahagiaan melalui kenikmatan dan penghindaran rasa sakit. Filsafat Epikureanisme menawarkan pandangan yang unik dan mendalam tentang tujuan hidup dan cara mencapai kebahagiaan sejati. Artikel ini akan membahas secara rinci konsepsi tujuan hidup menurut Epikureanisme, prinsip-prinsip dasar yang mendasari pandangan ini, serta relevansinya dalam kehidupan modern.

JOMO sebagai Kunci Kesejahteraan: Harmoni Antara Filosofi Barat dan Tradisi Lokal

Sejarah dan Latar Belakang Epikureanisme

Epikuros, pendiri Epikureanisme, lahir pada tahun 341 SM di Pulau Samos, Yunani. Ia mendirikan sekolah filsafat di Athena yang dikenal sebagai "Taman Epikuros." Sekolah ini menjadi pusat penyebaran ajaran-ajaran Epikuros, yang berfokus pada pencapaian kebahagiaan melalui kenikmatan sederhana dan penghindaran rasa sakit. Epikuros percaya bahwa dengan memahami alam semesta dan menghindari ketakutan yang tidak perlu, seseorang dapat mencapai kedamaian batin dan kebahagiaan sejati.

Aristoteles di Dunia Islam: Bagaimana Filsafat Yunani Mengubah Perspektif Ilmiah dan Spiritual

Prinsip-Prinsip Dasar Epikureanisme

1. Kebahagiaan sebagai Tujuan Hidup

Pengaruh Aristoteles dalam Kebangkitan Intelektual Islam: Dari Teologi ke Sains

Epikureanisme mengajarkan bahwa kebahagiaan adalah tujuan utama dalam hidup. Menurut Epikuros, kebahagiaan sejati dapat dicapai melalui kenikmatan (pleasure) dan penghindaran rasa sakit (pain). Namun, penting untuk diingat bahwa kenikmatan yang dimaksud oleh Epikuros bukanlah kenikmatan yang berlebihan atau hedonistik, melainkan kenikmatan yang sederhana dan alami yang membawa kedamaian batin.

2. Kenikmatan dan Penghindaran Rasa Sakit

Halaman Selanjutnya
img_title