Koin Kuno Pecahkan Misteri Uang Abad Pertengahan yang Menandai Hubungan Perdagangan Internasional

Koin Kuno yang Ditemukan
Sumber :
  • archaeologymag/The Fitzwilliam Museum, University of Cambridge

Malang, WISATA – Analisis komprehensif terhadap 49 koin perak yang mencakup abad ke-7 dan ke-8 M, telah mengungkap hubungan lintas saluran yang membentuk perekonomian Eropa pada awal abad pertengahan. 

Merespons Perkembangan Teknologi AI: Langkah Indonesia Menuju Masa Depan yang Inklusif

Diterbitkan di jurnal Antiquity, penelitian yang dilakukan oleh tim kolaboratif dari Universitas Oxford, Cambridge, dan Vrije Universiteit Amsterdam ini mengungkap asal usul koin perak yang mendorong evolusi ekonomi Eropa. 

Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Rory Naismith dari Universitas Cambridge dan Dr. Jane Kershaw dari Universitas Oxford ini bertujuan untuk mengungkap misteri seputar perak yang digunakan dalam koin-koin tersebut. 

Bukan Hanya Indonesia, Inilah Deretan Negara yang Seringkali Mendapat Serangan Hacker

Dengan menggunakan kombinasi analisis isotop timbal dan elemen jejak, tim menyelidiki komposisi kimia koin yang disimpan di Museum Fitzwilliam di Cambridge. Temuan mereka mengungkapkan pola berbeda dalam perolehan perak dari waktu ke waktu, sehingga menyoroti dua fase utama dalam pembangunan ekonomi di kawasan ini.

Bertentangan dengan spekulasi sebelumnya, analisis tersebut mengungkapkan dua sumber perak yang berbeda. Koin-koin sebelumnya, yang berasal dari tahun 660-750 M, berasal dari Mediterania timur, khususnya Kekaisaran Bizantium. Penemuan ini menantang asumsi-asumsi sebelumnya dan menggarisbawahi hubungan perdagangan internasional yang mendalam pada era tersebut.

Pasca Serangan terhadap PDN: Bagaimana Keamanan Data di Indonesia, Mana yang Mendesak Dibenahi

Menurut para peneliti, perak Bizantium ini kemungkinan masuk ke Eropa Barat beberapa dekade sebelum dicairkan, hal ini menunjukkan kebangkitan signifikan dalam perdagangan dan aktivitas ekonomi selama periode ini.

Kehadiran perak Bizantium di Eropa awal abad pertengahan, jauh sebelum penggunaannya dalam mata uang, menunjukkan adanya jaringan perdagangan dan diplomasi yang kompleks. Kershaw berkata, “Koin-koin ini adalah salah satu tanda pertama kebangkitan perekonomian Eropa utara sejak berakhirnya Kekaisaran Romawi.” 

Naismith menyatakan, “Ini adalah penemuan yang sangat menarik. Sekarang kita memiliki konfirmasi arkeometri pertama bahwa perak Bizantium adalah sumber dominan di balik lonjakan besar pencetakan dan perdagangan di sekitar Laut Utara pada abad ketujuh.” 

Studi ini juga mengungkap pergeseran penting sekitar tahun 750 M, yang ditandai dengan munculnya sumber perak baru: Melle, yang terletak di Perancis modern. Transisi ini menandakan kekuasaan Charlemagne dan Kekaisaran Carolingian, yang menerapkan kontrol ketat terhadap produksi koin dan struktur ekonomi. Masuknya perak Melle secara tiba-tiba ini meresap ke dalam cadangan perak regional, membentuk kembali struktur ekonomi di zona Laut Utara. 

Profesor Naismith berpendapat, “Charlemagne mendorong lonjakan harga perak Melle yang tiba-tiba dan meluas ini. Kini kita dapat mengetahui lebih banyak tentang keadaan di mana koin-koin tersebut dibuat dan bagaimana perak tersebut didistribusikan di dalam Kekaisaran Charlemagne dan sekitarnya.” 

Temuan ini menggarisbawahi peran penguasa pada awal abad pertengahan dalam mengatur perekonomian mereka dan membentuk jaringan perdagangan transnasional. Kershaw merefleksikan dampak sosialnya dengan menyatakan, “Para elit melikuidasi sumber daya dan mengalirkan lebih banyak uang ke dalam peredaran. Hal ini akan berdampak besar pada kehidupan masyarakat.” 

Studi ini juga menyoroti ketergantungan Inggris, khususnya Kerajaan Mercia, pada perak Perancis, sehingga mengungkap jaringan rumit interaksi politik dan ekonomi yang menentukan periode tersebut