Makna Kutipan Cogito Sumere Potens Est "Berpikir adalah Tindakan yang Mampu - Descartes

René Descartes:
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Rene Descartes, seorang filsuf terkemuka asal Prancis yang hidup pada abad ke-17, telah meninggalkan warisan besar dalam dunia filsafat dengan konsep-konsep pemikirannya yang revolusioner. Salah satu kutipan yang mencerminkan pemikirannya adalah "Cogito sumere potens est," yang dalam bahasa Indonesia berarti "Berpikir adalah tindakan yang mampu." Kutipan ini menggarisbawahi pentingnya kemampuan berpikir dalam kehidupan manusia dan dampaknya terhadap pemahaman kita tentang eksistensi dan pengetahuan. Artikel ini akan mengupas makna dari kutipan ini serta relevansinya dalam konteks modern.

Socrates dan Perubahan: Mengapa Hanya Orang Bodoh atau Sangat Bijak yang Bisa Menolaknya?

Asal Mula Kutipan

Kutipan "Cogito sumere potens est" tidak sepopuler "Cogito, ergo sum" (Aku berpikir, maka aku ada), tetapi tetap memiliki arti yang mendalam dalam pemikiran Descartes. Descartes dikenal melalui karya utamanya, "Meditations on First Philosophy," di mana dia mengeksplorasi metode skeptis dan berusaha menemukan dasar yang tak tergoyahkan untuk ilmu pengetahuan. Dalam proses ini, Descartes menekankan pentingnya kemampuan berpikir sebagai fondasi eksistensi dan pengetahuan.

Socrates dan Kebijaksanaan Sejati: Belajar dari Kesadaran Akan Ketidaktahuan

Makna Filosofis

1. Berpikir sebagai Inti Eksistensi

Socrates: “Hidup yang Tidak Diperiksa, Tidak Layak Dijalani

Makna utama dari kutipan ini adalah bahwa berpikir adalah tindakan yang menunjukkan kemampuan dan kekuatan manusia. Descartes menegaskan bahwa kemampuan untuk berpikir adalah bukti nyata dari eksistensi kita. Melalui pemikiran, manusia dapat menyadari dirinya sendiri dan lingkungannya. Ini berarti bahwa tindakan berpikir bukan hanya sekadar proses mental, tetapi juga esensi dari keberadaan kita.

2. Pentingnya Rasionalitas

Halaman Selanjutnya
img_title