Mengungkap Lebih Jauh Kakawin Sutasoma: Karya Monumental Empu Tantular

Ilustrasi Filsafat Jawa.jpg
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Di antara gemerlap budaya Jawa Kuno, muncul nama Empu Tantular, seorang pujangga ternama yang karyanya tak lekang oleh waktu. Salah satu mahakarya Empu Tantular yang paling terkenal adalah Kakawin Sutasoma, atau yang dikenal pula dengan Serat Sihgiling.

Keadilan dalam Konsepsi dan Perspektif Para Filsuf Stoicisme

Karya sastra Jawa Kuno ini bagaikan lautan ilmu dan kebijaksanaan, mengantarkan pembacanya pada perjalanan spiritual yang mendalam. Mari kita selami lebih jauh Kakawin Sutasoma, menelusuri makna dan pengaruhnya yang tak ternilai.

Menyibak Makna Kakawin Sutasoma

9 Quote dan Kutipan tentang Cinta dari Filsuf Yunani Kuno Plato Murid Socrates

Kakawin Sutasoma bercerita tentang perjalanan spiritual Sutasoma, seorang raja muda yang ingin mencapai kesempurnaan hidup. Sutasoma, yang digambarkan sebagai sosok yang adil, bijaksana, dan penuh kasih sayang, melakukan berbagai pengembaraan untuk mencari guru dan pengetahuan spiritual.

Sepanjang perjalanannya, Sutasoma bertemu dengan berbagai tokoh dan peristiwa yang memberinya pelajaran berharga tentang kehidupan.

Anda Harus Tahu, Perbedaan Ahli Filsafat dan Filsuf. Jangan Sampai Gagal Paham!

Beberapa pelajaran penting yang dapat dipetik dari Kakawin Sutasoma, antara lain:

  • Manunggaling Kawula Gusti: Hubungan manusia dengan Tuhan. Kakawin Sutasoma menekankan pentingnya hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan.
  • Sangkan Paraning Dumadi: Asal-usul dan tujuan akhir kehidupan. Karya ini mengajak kita untuk merenungkan makna hidup dan tujuan akhir kita di dunia ini.
  • Tri Dharma: Tiga kewajiban manusia, yaitu berbakti kepada Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta. Kakawin Sutasoma mengingatkan kita untuk selalu menjalankan kewajiban kita dengan penuh tanggung jawab.
  • Moksa: Pencapaian kesempurnaan hidup. Karya ini menunjukkan bahwa kesempurnaan hidup dapat dicapai melalui proses spiritual dan moral yang panjang.

Keindahan dan Keunikan Kakawin Sutasoma

Kakawin Sutasoma tidak hanya kaya makna, tetapi juga ditulis dengan bahasa yang indah dan puitis. Empu Tantular menggunakan berbagai majas dan gaya bahasa yang memikat untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritualnya.

Karya ini juga dihiasi dengan berbagai cerita rakyat dan legenda Jawa yang membuat pembacanya semakin tertarik.

Pengaruh Kakawin Sutasoma

Kakawin Sutasoma menjadi salah satu karya sastra Jawa Kuno yang paling berpengaruh.

Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam karya ini terus dipelajari dan dilestarikan hingga saat ini.

Beberapa pengaruh Kakawin Sutasoma dapat dilihat dalam:

  • Pengembangan Filsafat Jawa: Kakawin Sutasoma menjadi salah satu sumber penting dalam pengembangan filsafat Jawa. Nilai-nilai seperti "manunggaling kawula Gusti" dan "ruwet rining" terus dipelajari dan diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat Jawa.
  • Pelestarian Bahasa Jawa: Penggunaan bahasa Jawa yang indah dan puitis dalam Kakawin Sutasoma membantu dalam pelestarian bahasa Jawa.
  • Sumber Inspirasi Seni dan Budaya: Banyak karya seni dan budaya Jawa yang terinspirasi dari Kakawin Sutasoma, seperti wayang kulit, batik, dan tari-tarian tradisional.
  • Penanaman Nilai Moral: Ajaran moral dan kebajikan yang terkandung dalam Kakawin Sutasoma menjadi pedoman hidup bagi masyarakat Jawa.

Kakawin Sutasoma (Serat Sihgiling) merupakan karya monumental Empu Tantular yang tak hanya indah dan sarat makna, tetapi juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peradaban Jawa di generasi selanjutnya.

Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam karya ini menjadi pedoman hidup dan sumber inspirasi bagi masyarakat Jawa hingga saat ini.

Mempelajari Kakawin Sutasoma berarti menyelami lautan kebijaksanaan dan memperkaya jiwa dengan nilai-nilai luhur budaya Jawa.